Sabar Tinggi Pengendara Bandung Saat Lintasi Daerah ‘Korea’

Posted on

Muramnya langit menemani pagi di wilayah Jalan Raya Kopo, Kabupaten Bandung. Hal tersebut tidak menyurutkan masyarakat untuk terus beraktivitas memacu kendaraannya.

Deru mesin dan suara knalpot terkadang membuat telinga meradang. Bunyi klakson saling berbalas kala jalan tersebut mengalami kepadatan di beberapa titik.

Tak heran jalan tersebut kerap digunakan warga untuk beraktivitas dari Kabupaten Bandung menuju ke Kota Bandung. Jalan penghubung tersebut kerap padat saat pagi dan sore hari.

Pantauan infoJabar pada pukul 08.00 WIB, kepadatan kendaraan mayoritas mengarah ke arah Kota Bandung. Kemudian beberapa kendaraan harus bersabar ketika melewati beberapa titik kepadatan.

Titik kepadatan sudah mulai terjadi dari Jalan Raya Katapang hingga ke jembatan Citarum. Kemudian setelah itu kepadatan kembali terjadi di pertigaan masuk menuju gang Cicukang dan pintu gerbang perumahan Margahayu Permai.

Setelah itu kepadatan kembali terjadi di Jalan Kopo Sayati, dari mulai sebelum pertigaan Sukamenak hingga ke pertigaan Taman Kopo Indah. Bahkan kepadatan pun tersebut terjadi hingga perbatasan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung tepat di jembatan tol Kopo.

Pekerja asal Soreang, Reival Ramadhan (28) mengatakan, jika melewati jalan tersebut harus bisa mengambil waktu lebih awal. Pasalnya jalan tersebut kerap terjadi kepadatan.

“Saya kerja di Kota Bandung. Sengaja tadi pergi dari rumah mulai dari jam 7 pagi. Nah sekarang baru sampai Kopo,” ujar Reival, kepada infoJabar, Selasa (1/7/2025).

Pihaknya menjelaskan, pada pagi dan sore hari merupakan jam sibuk bagi para pengendara. Sehingga jalan tersebut kerap terjadi kepadatan di beberapa titik.

“Duh kalau berangkat kerja macetnya panjang banget, kaya sekarang. Tadi saya macet dari Katapang sampai sekarang di Kopo masih macet. Biasanya di Kota Bandung juga masih macet ini teh,” katanya.

Dia menginginkan, para pemangku kebijakan bisa menangani permasalahan macet di wilayah tersebut. Pasalnya kemacetan di wilayah tersebut mengganggu aktivitas masyarakat.

“Saya mah berharap pihak terkait biaa menangani permasalahan ini. Kami sebagai masyarakat sudah bosan setiap pergi kerja atau kalau mau ke Kota Bandung suka macet begini,” jelasnya.

Reival menambahkan, banyak masyarakat yang menyebut jalan tersebut sebagai wilayah Korea atau Kopo Area. Hal tersebut merupakan sindiran jika wilayah tersebut kerap dilanda kepadatan.

“Iya warga-warga mah suka nyebutnya Korea atau Kopo Area. Kayanya itu mah sindiran aja kalau jalan itu teh macet aja,” kata Reival.

Sementara itu, seorang driver ojeg online, Amardani (37) menyebutkan, jalan tersebut kerap dilanda kepadatan setiap saat. Menurutnya padatnya di jalan tersebut seolah tidak ada penanganan dari pihak terkait.

“Jalan ini mah macet terus. Gak tahu aneh aja, kayak enggak ada solusi yang tepat buat nanganin macet di sini mah,” kata Amar.

Menurutnya yang paling padat kerap terjadi saat kondisi liburan panjang. Kata dia, kepadatan selalu terjadi hingga mengekor beberapa kilometer.

“Paling parah itu kalau lagi waktu libur. Macetnya bisa panjang banget hingga kedua arah, kadang sampai stuck banget,” bebernya.

Amar mengaku pernah menjadi sasaran amukan penumpangnya saat bertugas mengantar. Dengan adanya kepadatan tersebut menjadi telat sampai ke tempat tujuan penumpang.

“Iya saya jadi ngejemput penumpang di Katapang, terus setelah itu macet banget di Kopo. Pokonya gak bisa maju-maju lah. Eh saya malah dimarahin sama penumpang, katanya gak bisa jalan cepet dan gak bisa selap selip di macet. Jadinya dia telat masuk ke kantornya,” pungkasnya.

Korea alias Kopo Area