Berbagai peristiwa menarik terjadi di Jawa Barat hari ini Senin (29/12/2025) beberapa diantaranya memantik perhatian pembaca infoJabar. Sungai Cimandiri meluap merendam tiga desa, penggeladahan rumah pelajar SMK di Garut kemudian soal harga daging ayam di Bandung melesat.
Berikut ringkasan berita yang dihimpun dalam Jabar hari ini,
Banjir merendam tiga desa di Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Minggu (28/12/2025) malam. Luapan Sungai Cimandiri dan Sungai Cikupa akibat hujan yang turun sejak siang hingga malam hari membuat puluhan rumah warga tergenang air.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cireunghas, BPBD Kabupaten Sukabumi Fadil menyebut, banjir terjadi di sejumlah titik. Salah satunya di Kampung Cikupa RT 01 RW 03, Desa Cireunghas, sekitar pukul 18.10 WIB.
Air sungai meluap hingga merendam rumah warga dan fasilitas umum dengan ketinggian mencapai sekitar satu meter.
“Di Desa Cireunghas, banjir berdampak pada 25 rumah warga, satu masjid, dan satu sekolah. Total ada 31 kepala keluarga atau 89 jiwa terdampak. Akses jalan sempat tidak bisa dilalui kendaraan,” kata Fadil kepada infoJabar, Senin (29/12/2025).
Banjir juga dilaporkan terjadi lebih awal, sekitar pukul 17.30 WIB di Kampung Gadog RT 06 RW 02, Desa Bencoy. Luapan air sungai menggenangi permukiman warga setelah hujan turun terus menerus.
“Di Desa Bencoy, terdapat tujuh rumah terdampak dengan tujuh KK atau 31 jiwa,” ujarnya.
Sementara itu, Tim tanggap bencana Polres Sukabumi Kota bergerak cepat melakukan penanggulangan banjir di lokasi terdampak. Penanganan dilakukan secara terpadu bersama BPBD Kabupaten Sukabumi, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Dinas Pekerjaan Umum.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rita Suwadi turun langsung ke lokasi bersama puluhan personel. Selain memantau situasi, aparat kepolisian juga melakukan penyedotan air dan membantu kegiatan bersih-bersih rumah warga yang sempat terendam.
“Banjir ini disebabkan oleh luapan Sungai Cikupa dan Sungai Cimandiri. Curah hujan tidak terlalu deras, tetapi berlangsung lama dari pagi hingga malam hari,” kata AKBP Rita.
Ia menjelaskan, selain di Desa Cireunghas dan Desa Bencoy, lima rumah di Desa Cikurutug pun terdampak banjir. Ketinggian air di sejumlah titik mencapai sekitar 70 sentimeter.
“Sekarang kondisi sudah mulai terkendali. Air berangsur surut setelah dilakukan penyedotan dan penanganan di lapangan,” tambahnya.
Untuk mengantisipasi banjir susulan, Polres Sukabumi Kota telah berkoordinasi dengan Dinas PU Kabupaten Sukabumi agar dilakukan pengerukan sungai guna memperlancar aliran air.
Aparat juga menyiapkan lokasi pengungsian sementara di halaman Mako Polsek jika sewaktu-waktu warga perlu dievakuasi.
Densus 88 menggeledah sebuah rumah di Garut. Usut punya usut, ternyata yang menjadi incaran petugas adalah seorang anak sekolah yang diduga terpapar paham radikal ekstrem.
Hal tersebut dibenarkan oleh Bupati Garut Syakur Amin.
“Ada warga kita, anak SMK, yang sudah terpapar dengan pikiran radikal. Bahkan cenderung untuk (melakukan) tindakan ekstrem,” kata Syakur, Senin (29/12/2025).
Personel Densus 88 Mabes Polri diketahui melakukan penggeledahan sebuah rumah yang berada di sebuah perumahan di wilayah perkotaan Garut pada hari Selasa, (23/12) malam lalu.
Sebelumnya, menurut informasi yang dihimpun infoJabar, penggeledahan dilakukan karena ada dugaan salah satu penghuni rumah terpapar paham radikal.
Syakur menjelaskan, setelah proses penggeledahan tersebut, pihaknya melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik kemudian mendapatkan informasi dari pihak kepolisian, jika penghuni rumah yang diduga terpapar paham radikal tersebut adalah seorang anak lelaki yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan.
“Karena ini adalah anak di bawah umur, maka penanganannya berbeda dengan yang biasa dilakukan untuk orang yang terindikasi radikal,” katanya.
Terkait peristiwa ini, Syakur juga mengaku telah mengeluarkan instruksi agar sekolah mengintensifkan pemantauan terhadap para anak didiknya.
Pemkab Garut juga berkoordinasi dengan Pemprov Jabar untuk menjangkau pelajar SMA sederajat yang ada di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Menjelang pergantian tahun, harga pangan di Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung, mengalami kenaikan, terutama pada komoditas protein hewani. Berdasarkan pantauan terbaru di Pasar Baru, Bandung, harga daging ayam dan telur kompak mencatatkan kenaikan signifikan.
Data terkini dari Dashboard Pangan Jawa Barat serta pantauan langsung infoJabar menunjukkan kenaikan harga ini mencerminkan tingginya permintaan musiman di penghujung tahun. Data resmi pemerintah provinsi mencatat kenaikan harga rata-rata pada komoditas unggas.
Harga daging ayam broiler di Jawa Barat mencatatkan kenaikan sebesar 0,21% menjadi rata-rata Rp40.865 per kilogram. Kenaikan yang lebih tinggi terjadi pada daging ayam kampung yang melonjak hingga 4,59% atau naik sekitar Rp3.114, menyentuh angka Rp71.017 per kilogram.
Kondisi di lapangan mengonfirmasi data tersebut. Nani, seorang pedagang sembako dan daging ayam di kawasan Jalan Pasar Baru Barat, Bandung, mengungkapkan bahwa harga ayam potong memang sedang tinggi. Menurut pengakuannya, harga jual ayam potong di lapaknya kini bertahan di angka Rp40.000 per kilogram.
“Ayam potong lagi mahal. Sebenarnya sudah hampir beberapa bulan ya, standar Rp40.000 menjual. Biasanya paling rendah Rp36.000 atau Rp38.000,” ujar Nani saat ditemui di lapak dagangannya, Selasa (24/12).
Tak hanya daging ayam, komoditas telur ayam ras yang menjadi kebutuhan harian masyarakat juga mengalami kenaikan harga. Data Dashboard Pangan Jabar menunjukkan kenaikan harga telur ayam ras sebesar 0,99% menjadi Rp31.259 per kilogram.
Nani turut membenarkan kenaikan ini. Ia menyebutkan bahwa harga telur di tingkat pengecer telah mengalami kenaikan bertahap hingga Rp2.000 per kilogram dalam beberapa waktu terakhir.
“Kemarin sudah Rp2.000 naiknya. Dari saya menjual kan Rp28.000 sampai Rp30.000, sekarang sudah Rp32.000,” jelasnya.
Seorang pemuda berinisial MDA (19) harus berurusan dengan polisi. Ia nekat menyabet seorang pedagang buah di Jalan Terusan Margacinta, Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung.
Insiden mengerikan ini terjadi pada Minggu (28/12/2025) sekitar pukul 20.30 WIB. Peristiwa bermula saat korban sedang menata buah dagangannya. Pelaku kemudian datang bersama rekannya dan meminta uang secara paksa, namun ditolak oleh korban.
“Karena permintaan uang tersebut tidak dipenuhi, pelaku sempat meninggalkan lokasi,” kata Kapolsek Buahbatu Kompol Rezky Kurniawan, Senin (29/12/2025).
“Namun tidak lama kemudian pelaku kembali dengan membawa senjata tajam dan langsung melakukan pembacokan,” ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, dua orang mengalami luka sabetan pedang samurai. Korban segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan, sementara warga sekitar melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib.
Setelah petugas turun tangan, pelaku berhasil diamankan tak jauh dari lokasi kejadian. Dari penangkapan itu, polisi menyita sebilah samurai pendek yang diduga digunakan pelaku untuk melukai korbannya.
“Saat ini pelaku sudah kami amankan dan kasusnya ditangani Unit Reskrim Polsek Buahbatu. Kami berkomitmen menindak tegas segala bentuk kejahatan jalanan dan mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan gangguan Kamtibmas,” pungkas Rezky.
Peristiwa menggemparkan terjadi di Kampung Cimawate, Desa Tarunajaya, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya. Dua buah ular berukuran cukup besar bergelut di areal sawah yang tak jauh dari permukiman. Ular itu berjenis sanca dan king kobra.
Warga tak berani mendekat, saat kedua reptil itu berduel. Mereka justru berlarian menjauhi lokasi.
“Enggak ada yang berani mendekat, petani juga menjauh. Warga juga ketakutan. Ularnya di sawah lagi saling lilit,” kata Iskandar, warga sekitar.
Petani yang menemukan ular bergegas laporan. Aparat desa kemudian meminta bantuan petugas Animal Rescue dari Damkar Kabupaten Tasikmalaya.
Dalam hitungan 20 menit, petugas damkar tiba di lokasi. Proses evakuasi berjalan dramatis.
“Kami laksanakan evakuasi king kobra, waktu ke sana lagi bergelut dengan ular sanca,” Kata Komandan Damkar Kabupaten Tasikmalaya, Aam kepada infojabar, Senin (29/12/25).
Petugas harus turun ke bawah untuk memisahkan duel antara sanca dan king kobra. Ular sanca lebih awal ditangkap menggunakan tangan kosong karena ukurannya lebih kecil. Ular tak berbisa itu sempat melawan, dengan melilit tangan petugas.
Perjuangan tak kalah seru saat menangkap ular kobra berukuran besar. Ular ini memiliki panjang lima meter dengan berat enam kilogram.
“Ular sanca agak kecil saya bantu pegangan ular sancanya. Nah kawan kami Iwan tangkap ular king kobranya. Ukurannya besar king kobra ini,” Kata Aam.
Kedua ular akhirnya ditangkap. Ular king kobra sempat dibawa menuju kolam ikan agar pergerakannya tak agresif serta lumpur sawah dibersihkan.
“Ular kobra dan sanca dibawa ke kantor, setelah dimasukkan karung,” kata Aam.
Masyarakat diminta waspada saat musim hujan. Keberadaan hewan melata ini kerap muncul dan masuk permukiman warga.
“Ada call center damkar 08112355113 dan nomor ini 085223255216 bisa dihubungi jika masyarakat butuh bantuan kami,” pungkas Aam.
