Sebuah rumah warga di Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, hanyut terbawa banjir bandang. Peristiwa tersebut viral di media sosial setelah video info-info rumah terseret arus deras beredar luas.
Dalam video yang beredar, terlihat rumah semi permanen ambruk terbawa banjir. Rumah itu pun seketika rata dengan tanah.
Rumah yang hanyut diketahui milik Kiki Nurpalah (27), warga Kampung Cipeusing, Desa Cimerang. Saat kejadian, Kiki mengaku tidak berada di rumah karena tengah berteduh di rumah pamannya yang tak jauh dari lokasi.
“Kronologi awalnya pas kejadian saya lagi nggak ada di rumah, lagi di rumah paman di sini. Tiba-tiba hujan deras, air meluap,” kata Kiki, Selasa (30/12/2025).
Kiki sempat berniat kembali ke rumah untuk menyelamatkan barang-barang berharga saat banjir bandang terjadi pada Minggu (28/12). Namun niat tersebut urung dilakukan lantaran kondisi arus yang sudah membahayakan.
“Pas saya mau ambil barang-barang, udah nggak sempet soalnya air di jalan sini udah sampai pinggang,” ujarnya.
Ia memilih bertahan di rumah pamannya sambil memantau kondisi sekitar. Arus banjir yang membawa material kayu membuatnya khawatir rumah lain ikut terseret.
“Nah kemudian saya nggak berani ke sana karena airnya deras banget. Saya diam di sini, ngawasin kayu yang menghalangi, karena takut juga rumah ikut hanyut. Yang hanyut satu, saya di sini di rumah paman,” tuturnya.
Beruntung, saat rumah tersebut terbawa arus, tidak ada penghuni di dalamnya. Kiki dan adiknya sudah lebih dulu mengungsi.
“Di rumah yang hanyut kebetulan nggak ada siapa-siapa, kosong. Adik juga ikut sama saya di rumah paman. Alhamdulillah nggak ada korban jiwa,” ucapnya.
Meski tak menimbulkan korban, banjir bandang itu menyebabkan seluruh harta benda milik Kiki lenyap terseret arus. Termasuk peliharaan ayam milik Kiki.
“Kalau untuk barang-barang, ayam semua hanyut. KTP, baju, semua ilang,” katanya.
Kiki mengungkapkan, ia telah tinggal di lokasi tersebut selama sekitar 13 tahun. Wilayah itu sebelumnya juga pernah dilanda kejadian serupa.
“Tinggal di sini udah cukup lama, 13 tahun. Dulu pernah kejadian kaya gini, pindah dan balik lagi ke sini,” jelasnya.
Kini, Kiki hanya berharap rumah yang hanyu, yang merupakan peninggalan kedua orang tuanya dapat kembali dibangun.
“Harapan terbesarnya karena ini peninggalan orang tua, orang tua saya sudah nggak ada ya bisa berdiri jadi rumah lagi,” pungkasnya.
