Olahraga padel, kini sedang digandrungi di Indonesia. Akibatnya, tren bersepeda kini mulai ditinggalkan dan sudah tak lagi dilirik menjadi olahraga bagi beberapa kalangan.
infoFinance bahkan mencatat, banyak toko sepeda, terutama sepeda-sepeda mewah menjadi bertumbangan. Toko-toko mulai tutup, stok menumpuk, dan diskon gila-gilaan karena tidak mampu melawan tren baru bernama padel.
infoJabar kemudian berkesempatan berbincang dengan pemilik toko sepeda di Kota Bandung, Ketapang Bike, Sylvi Candrawijaya. Ia tidak menampik terhadap kondisi sekarang, meskipun kecenderungannya masih bisa untuk bertahan.
“Kalau lihat kecenderungannya sekarang, sebetulnya masih bisa untuk bertahan. Untuk pemasukan mah ada, cuma belum bisa sehat,” katanya, Sabtu (9/8/2025).
Sylvi sudah membangun toko sepedanya sejak 50 tahunan yang lalu. Mulai dari sepeda yang berharga jutaan, hingga sepeda mewah dengan harga puluhan sampai ratusan juta kini terpampang di tokonya.
Sylvi pun merasakan tren bersepeda saat itu sedang naik-naiknya ketika masa COVID-19. Namun ketika pandemi mereda, sejumlah kalangan pun mulai meninggalkan tren bersepeda dan beralih ke padel ataupun lari.
“Sebetulnya kalau yang punya hobinya dari lama, udah dari dulu banget sebelum pandemi, itu masih bertahan sampai sekarang. Tapi kalau yang waktu itu saat pandemi baru memulai bersepada, kebanyakan shifting ke olahraga lain, terus beberapa sepedanya ada yang dijual, ada yang disimpan di rumah,” tuturnya.
Namun sekarang, meski kondisinya serba keterbatasan, Sylvi merasakan ada peningkatan tren untuk kembali bersepeda. Itu ditandai dengan beberapa kalangan yang kembali membeli sparepart sepeda untuk memperbaiki miliknya yang mulai rusak.
“Berarti kan dia mau membetulkan lagi sepeeda yang ada di rumah untuk bisa bersepeda lagi. Karena, kalau yang kita tahu, beberapa yang datang beli lagi itu banyak yang bilang karena cedera lah kalau lari, atau padel dia merasa budget-nya lumayan. Kalau sepeda kan hanya ganti part dan itu bisa bertahan lama. Jadi mulai agak naik lagi, tapi belum sesehat sebelum pandemi,” ucapnya.
Ketapang Bike sendiri lebih banyak menyasar sepeda-sepeda mewah di tokonya. Mereka tidak membeli unit yang langsung jadi dari pabrik, namun lebih banyak merakit sendiri dengan kualitas sparepart yang terbilang elite.
Meskipun demikian, Sylvi meyakini tren sepeda akan tetap bertahan lama. Padel saat ini memang sedang digandrungi, namun tren itu kecenderungannya hanya bertahan beberapa saat.
“Kecenderungan untuk bandung, udah mulai naik lagi. Karena orang kan bosenan kalau saya ngerasanya. Padel kan baru, bertahannya paling 2 tahun, terus kembali ke sepeda lamanya, sayang juga soalnya kalau enggak dipake,” pungkasnya.