Rumah Baru Jadi Awal 8 Korban Longsor Arjasari Menata Ulang Hidup

Posted on

Keluarga korban longsor Kampung Condong, Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, kini bisa kembali mendapatkan rumah baru. Rumah mereka sebelumnya hancur total akibat bencana longsor.

Berdasarkan data, dalam satu titik lokasi tersebut, terdapat lima rumah hancur total, satu rumah rusak parah, dan dua rumah lainnya tersisa di area curam. Akibatnya, delapan keluarga korban harus segera dipindahkan ke lokasi yang baru.

Kini delapan keluarga korban tersebut bisa bernapas lega setelah mendapatkan bantuan pembangunan rumah baru. Lokasi rumah baru tersebut berada di kampung yang berbeda, yakni di Kampung Ciketug, Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari.

“Setelah kejadian saya mengontrak sementara waktu, masih di daerah sini, tidak jauh dari lokasi ini. Bahkan saat pembangunan rumah baru pun saya masih mengontrak,” ujar Kepala Dusun (Kadus), Kawa Setiawan (45), kepada awak media, Kamis (25/12/2025).

Kawa adalah anggota keluarga korban yang kehilangan kerabat akibat longsor. Korban yang hilang sampai saat ini adalah putrinya, Citra (20), dan mertuanya yang bernama Aisyah (60).

“Yang tertimpa longsor ada enam, yang dua itu ada di belakang sekali. Karena itu mereka takut untuk kembali ke sana lagi,” katanya.

Selama mengontrak, ia mendapatkan bantuan biaya sewa rumah (kontrakan) dari Bupati Bandung, Dadang Supriatna selama tiga bulan. Bantuan tersebut senilai Rp500.000 per bulan.

“Warga terdampak ada yang mengontrak di daerah ini, ada juga yang di luar. Ini tergantung kenyamanan masing-masing,” jelasnya.

Kawa mengungkapkan, warga lain yang berada di area terdekat longsor meminta untuk direlokasi. Pasalnya lokasi tersebut berada di area yang curam dan rawan terjadi longsor susulan.

“Ada sekitar 20 kepala keluarga yang dekat area longsor ingin direlokasi juga. Selain itu, sekitar dua RT atau kurang lebih 90 kepala keluarga lainnya juga mengusulkan untuk direlokasi. Ini merupakan usulan dari warga lain,” ucapnya.

“Sebab, warga di sekitar lokasi juga masih trauma. Namun, ada sebagian yang sudah kembali, ada juga yang memilih mengungsi di rumah saudara,” tambahnya.

Sebanyak delapan rumah saat ini telah dibangun kembali di lokasi yang jauh lebih aman dari area longsor. Beberapa fondasi bangunan sudah mulai dikerjakan untuk dibangun rumah baru bagi korban terdampak.

“Alhamdulillah saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Haji Cucun dan Ibu Humaira atas bantuan rumahnya. Jadi para korban bisa direlokasi ke tempat yang baru ini. Mudah-mudahan kebaikannya dapat dibalas oleh Allah SWT,” kata Kawa.

Peristiwa longsor tersebut terjadi pada Jumat (5/12) lalu. Pada saat peristiwa melanda, Kawa sebagai kepala dusun tengah memberikan pertolongan pohon tumbang yang berada di jalan raya. Namun saat kembali ke rumah, ternyata anak dan mertuanya turut menjadi korban longsor.

“Pada hari kejadian beliau (Kawa) ini menolong supaya jalan bisa dilalui, pohon tumbang itu ia benarkan, sementara anaknya menjadi korban,” kata Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurizal, kepada awak media.

Setelah kejadian itu, Cucun langsung berinisiatif memberikan bantuan pembangunan rumah bagi para korban longsor. Lokasinya berada di area yang jauh dari tempat kejadian longsor.

“Saya meminta Pak Camat untuk mencari lahan. Saya akan membiayai relokasi ini dari upaya dan usaha pribadi saya. Putri saya, Humaira, yang merupakan anggota DPRD Provinsi, turut berpartisipasi. Ia mengatakan, total ada delapan keluarga yang dibantu: empat dari saya, dan empat dari Humaira. Totalnya 8 rumah,” ucap Cucun.

Pembangunan delapan rumah tersebut dilakukan secara gotong royong bersama warga sekitar. Selama pembangunan pun akan dipantau secara langsung oleh Camat dan Kades yang ada di wilayah tersebut.

“Saya ingin pembangunan dalam waktu secepatnya, kalau bisa dalam waktu 14 hari atau 15 hari sudah tuntas semuanya,” jelasnya.

Terkait usulan warga yang terdampak lainnya untuk direlokasi ke tempat yang aman, Cucun menyebut hal tersebut akan dikoordinasikan dengan Pemkab Bandung dan Pemprov Jabar. Diharapkan penyelesaian masalah di wilayah tersebut dapat dilakukan secara bersama-sama.

“Saya mengajak semua pihak untuk bahu-membahu membantu merelokasi masyarakat di sini, baik menggunakan anggaran pribadi dari yang memiliki kepedulian, maupun melalui Pemerintah Daerah (Pemkab Bandung atau Pemprov Jabar). Kami terbuka untuk menyelesaikan masalah pascamusibah ini bersama-sama,” jelas Cucun.

Cucun menambahkan, area di lokasi tersebut harus dikembalikan ekosistemnya dengan penanaman pohon keras. Penanaman ini penting agar dapat menahan tanah dari potensi longsor atau banjir bandang.

“Hal ini harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah agar lahan tersebut kembali berfungsi awal dan mencegah terjadinya longsor susulan,” tuturnya.