Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, memastikan jumlah warga yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja sebanyak tujuh orang. Data tersebut diperoleh dari Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja (DPMPTSPTK) Kabupaten Tasikmalaya.
Berdasarkan pendataan sementara, para korban berasal dari tiga kecamatan. Rinciannya, empat orang dari Kecamatan Karangnunggal, dua orang dari Kecamatan Bojongasih, dan satu orang dari Kecamatan Salawu.
Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, membenarkan informasi tersebut. Ia menyebut pemerintah daerah menerima laporan resmi terkait keberadaan warga Tasikmalaya di Kamboja.
“Kami terima informasi dari dinas ada tujuh orang warga Kabupaten Tasikmalaya yang berada di Kamboja sekarang,” kata Cecep Nurul Yakin kepada infoJabar, Kamis (25/12/2025).
Menindaklanjuti laporan tersebut, Pemkab Tasikmalaya telah melayangkan surat resmi permohonan pemulangan kepada Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Jawa Barat. Langkah ini diambil untuk memfasilitasi kepulangan para korban ke tanah air dengan aman.
Sementara itu, Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi, menambahkan bahwa pihaknya juga langsung melakukan koordinasi lintas instansi. Koordinasi tersebut melibatkan Kementerian Luar Negeri, BP2MI, serta Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat guna memastikan proses perlindungan dan pemulangan berjalan sesuai prosedur.
“Begitu kami mendapatkan informasi adanya warga Kabupaten Tasikmalaya yang diduga menjadi korban TPPO di Kamboja, Pemkab langsung bergerak cepat. Kami sudah mengirimkan surat permohonan kepada BP3MI untuk kemudian diteruskan ke KBRI Republik Indonesia di Kamboja,” ujar Asep Sopari.
Asep Sopari menegaskan kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar tidak mudah tergiur tawaran kerja ke luar negeri yang tidak melalui jalur resmi. Menurutnya, peluang kerja di luar negeri memang terbuka luas, namun harus ditempuh sesuai prosedur yang berlaku.
Sebagai bentuk keseriusan dalam pencegahan TPPO, Pemkab Tasikmalaya juga terus menggencarkan sosialisasi ketenagakerjaan. Salah satunya melalui kegiatan sarasehan ketenagakerjaan yang digelar di Taman Pico. Kegiatan ini bertujuan menjembatani calon tenaga kerja migran yang memiliki keterampilan agar dapat disalurkan ke luar negeri secara legal dan aman.
Pemkab Tasikmalaya pun mengimbau masyarakat agar lebih selektif dan berhati-hati terhadap tawaran kerja ke luar negeri, serta memastikan keberangkatan dilakukan melalui lembaga resmi yang terdaftar untuk menghindari risiko menjadi korban TPPO di kemudian hari.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
