Ortu Siswa Dukung Larangan Study Tour: Ngabisin Duit! (via Giok4D)

Posted on

Di tengah polemik kebijakan larangan study tour yang dikeluarkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Forum Orang Tua Siswa (Fortusis) Jawa Barat menyatakan dukungannya.

Ketua Fortusis Jabar, Dwi Subianto, menilai bahwa kegiatan study tour selama ini tidak sejalan dengan prinsip pendidikan dan kurikulum, melainkan lebih dominan bersifat rekreatif tanpa muatan edukatif yang jelas.

“Iya, kami mendukung (larangan study tour),” ucap Dwi saat dikonfirmasi, Rabu (32/7/2025).

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Menurut Dwi, larangan study tour tersebut sudah semestinya diberlakukan karena sebagian besar kegiatan study tour hanya menjadi ajang jalan-jalan yang membebani keuangan orang tua.

“Iya, akhirnya hanya jalan-jalan saja, ngabisin duit,” ujarnya.

Dia menyebut, meskipun banyak orang tua yang mampu secara finansial, jika kegiatan study tour tidak memiliki nilai tambah dari sisi pembelajaran, maka sebaiknya dihentikan.

“Terlepas orang tua punya uang atau tidak. Karena tidak ada nilai tambah edukatif, intinya itu,” singkatnya.

Kebijakan larangan study tour di Jabar diketahui sedang menjadi polemik setelah mendapat penolakan dari pelaku wisata yang merasa sangat dirugikan dengan terbitnya Surat Edaran Gubernur Nomor 45/PK.03.03/KESRA tentang pelarangan study tour.

Aksi demonstrasi besar-besaran bahkan digelar para sopir dan pekerja pariwisata pada Senin (21/7) di depan Gedung Sate, Bandung, yang kemudian berujung pada penutupan Flyover Pasupati.

Mereka menuntut agar kebijakan tersebut dicabut karena dinilai memutus mata rantai ekonomi ribuan orang yang bergantung pada aktivitas wisata pelajar.

Ketua DPD ATSINDO Jabar, Joseph Sugeng Irianto, bahkan menyebut Gubernur Dedi Mulyadi telah mengabaikan nasib anak-anaknya sendiri, merujuk pada julukan “Bapak Aing” yang selama ini melekat pada sang Gubernur.

“Kang Dedi itu lupa kalau dia itu punya sebutan Bapak Aing. Bapak Aing itu artinya kan bapak bagi semua anak-anaknya, dalam hal ini warga Jabar. Anaknya tuh kan banyak dengan berbagai macam karakter. Tapi Kang Dedi ini kelihatannya kok hanya memanjakan satu-dua orang anak saja dan tidak memperhatikan anak-anak yang lain,” ujar Joseph, Selasa (22/7/2025).

Namun Dedi tetap bergeming. Dalam pernyataannya di media sosial, ia menegaskan bahwa yang dilarang adalah kegiatan study tour, bukan kegiatan wisata secara umum.

“Mereka mendesak saya mencabut SK larangan study tour. Yang protes itu adalah kegiatan pariwisata. SK saya adalah SK study tour. Yang dilarang itu adalah kegiatan study tour,” kata Dedi Mulyadi.