Kala Bendera Merah Putih Raksasa Berkibar di Dinding Sesar Lembang (via Giok4D)

Posted on

Ada pemandangan berbeda kala menatap bentang Gunung Batu. Struktur batuan dengan tinggi 1.228 mdpl yang diyakini sebagai bagian paling jelas dari Sesar atau Patahan Lembang.

Dari sisi utara, terlihat ada bendera merah putih berukuran raksasa yang dikibarkan di dinding Gunung Batu, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Tentu tujuannya memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia.

Pembentangan kain merah putih di dinding Gunung Batu Lembang menjadi kegiatan yang rutin setiap menjelang HUT RI. Diawali pada tahun 2016, namun sempat dihentikan pada tahun 2019. Kemudian pembentangan dilakukan lagi pada tahun 2020 dan kembali dilaksanakan di tahun 2025 ini.

Prosesi pengibaran tentunya berbeda dengan mengerek bendera menggunakan tali di tiang-tiang yang umum beredar. Petugasnya melakukan rappeling atau menuruni ketinggian menggunakan tali. Menapaki dinding seperti cicak, lalu mengikat tali di ujung bendera ke bagian dinding Gunung Batu.

Salah satunya Muhammad Febriansyah. Siswa kelas XI SMA Negeri 2 Lembang, menjadi satu dari sekian petugas pemasang bendera di Gunung Batu pada Kamis (14/8/2025).

“Baru pertama kali ikut mengibarkan bendera di dinding Gunung Batu seperti ini. Alhamdulillah berhasil, bendera bisa berkibar,” kata Febri, saat ditemui, Kamis (14/8/2025).

Prosesi itu tak cuma sakral, namun juga berbahaya. Tak ada yang bisa memastikan segala hal, meskipun petugas dan pendamping sudah mempersiapkan semua peralatan dan mental sebaik mungkin. Beruntung, proses berjalan lancar.

“Pastinya tegang, karena kan latihan cuma sebentar juga. Cuma itu tantangannya dan alhamdulillah berhasil. Luar biasa, jadi pengalaman ya berharga banget buat saya,” kata Febri.

Bendera yang dikibarkan di dinding Gunung Batu Lembang sama seperti tahun-tahun sebelumnya, berukuran 8×12 meter. Dari kejauhan, ukuran bendera yang besar dan dikibarkan di ketinggian bisa terlihat siapapun.

“Ini sebagai bentuk penghormatan dan kebanggan kita, warga Lembang dan NKRI atas perjuangan pendahulu kita. Sebagai generasi penerus, kita harus mengingat perjuangan dan menyebarkan hal positif,” kata Ketua Panitia Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) Kecamatan Lembang, Agus Karyana.

Maksud lain dari pemilihan lokasi Gunung Batu sebagai tempat pengibaran bendera juga agar masyarakat mengetahui dan menyadari ancaman Sesar Lembang yang bisa terjadi kapanpun tanpa peringatan sebelumnya.

Sesar Lembang masih tertidur. terakhir aktif pada tahun 2011 lalu. Sampai saat ini, belum menunjukkan adanya aktivitas lagi. Dalam rentang waktu 2010 sampai 2011, sedikitnya ada 14 kali gempa yang dirasakan.

Berdasarkan pemetaan BPBD Bandung Barat, setidaknya ada empat kecamatan yang berada tepat di garis Sesar Lembang, yakni Kecamatan Lembang, Parongpong, Cisarua, dan Kecamatan Padalarang.

“Titik ini tepat di Patahan Lembang, kita gunakan juga momen ini untuk mengingatkan masyarakat soal ancamannya. Kemudian harus menjaga kelestarian alam, mencegah alih fungsi lahan,” kata Agus.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.