Pak Raden adalah salah satu tokoh yang namanya melekat kuat dalam sejarah dunia dongeng Indonesia. Sosoknya identik dengan kumis tebal, blangkon khas Jawa, dan suara berat yang teaterikal. Namun, lebih dari sekadar karakter ikonik, Pak Raden merupakan pencipta dari salah satu warisan budaya televisi paling berpengaruh di Indonesia: Si Unyil. Jejak hidupnya bukan hanya tentang karya, melainkan tentang dedikasi seorang seniman yang mencurahkan seluruh hidupnya untuk dunia cerita, boneka, dan pendidikan anak.
Tokoh yang memiliki nama asli Drs. Suyadi ini merupakan sosok multitalenta. Ia dikenal sebagai pelukis, ilustrator, penulis cerita anak, budayawan, hingga animator. Di balik ketenaran Si Unyil, terdapat perjalanan panjang yang penuh idealisme, kreativitas, dan perjuangan. Melalui karya-karyanya, Pak Raden membuka ruang baru bagi hiburan anak Indonesia yang mendidik, penuh nilai moral, dan tetap relevan hingga kini.
Di era televisi 1980-an, saat pilihan tayangan anak belum sebanyak sekarang, Si Unyil hadir sebagai program yang memadukan boneka, budaya lokal, dan cerita-cerita ringan yang sarat pesan moral. Sosok Pak Raden yang menjadi karakter dalam dunia Unyil bukan hanya sekadar tokoh pendukung, tetapi juga representasi dirinya sendiri-tegas, lucu, dan penuh kebijaksanaan. Tak heran, generasi yang tumbuh bersama tayangan tersebut masih mengingatnya dengan hangat.
Jejak karier Pak Raden juga tidak terlepas dari kecintaannya pada seni rupa. Sejak muda, ia menekuni dunia menggambar dan pernah turut berkontribusi dalam ilustrasi buku pelajaran sekolah dasar yang diterbitkan pemerintah. Karyanya banyak dipakai sebagai bahan ajar, membuat namanya tidak hanya dikenal di televisi, tetapi juga di ruang kelas seluruh Indonesia.
Kontribusinya semakin terasa lewat keterlibatannya dalam pembangunan industri animasi Indonesia pada masa awal. Pak Raden menjadi salah satu pionir dalam memperkenalkan animasi dan boneka sebagai medium edukasi di televisi nasional. Bagi banyak seniman muda, ia adalah guru, inspirasi, sekaligus simbol ketekunan berkarya di tengah keterbatasan.
Namun perjalanan hidupnya tidak selalu mulus. Di usia senja, Pak Raden sempat mengalami berbagai kesulitan, termasuk masalah kesehatan dan hak cipta. Meski begitu, dukungan masyarakat dan berbagai komunitas menunjukkan betapa besar cinta publik kepada dirinya. Sang legenda kembali mendapat tempat terhormat di hati pemirsa anak-anak yang pernah tumbuh bersama Si Unyil.
Kini, Pak Raden memang telah tiada, tetapi warisannya abadi. Karakter Si Unyil tetap dikenang sebagai ikon edukasi anak Indonesia, sementara figur Pak Raden terus dikenang sebagai legenda dongeng nusantara. Jejaknya menjadi pengingat bahwa sebuah karya dapat melampaui zaman dan menjadi bagian dari identitas budaya bangsa.
Perjalanan hidup Pak Raden adalah kisah tentang seorang seniman sejati-yang berkarya bukan untuk ketenaran, melainkan untuk memberi nilai dan cerita kepada generasi berikutnya. Dan selama dongeng, boneka, dan cerita anak masih hidup di hati masyarakat, nama Pak Raden akan selalu menjadi salah satu pilar penting dalam sejarah dongeng Indonesia.
