Hanya 12 Siswa Mendaftar, SMA Swasta di Cimahi Ini Tetap Gelar MPLS

Posted on

Tak terasa libur sekolah telah usai. Masa pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) juga sudah rampung. Senin (14/7/2015) anak-anak kembali ke ruang kelas guna menuntut ilmu.

Namun buat murid yang baru masuk SD, SMP, serta SMA, bakal mengawali aktivitas mereka dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama beberapa hari. Wacananya, MPLS bakal melibatkan peran TNI dan Polri.

MPLS akan jadi kegiatan menyenangkan buat sekolah negeri yang muridnya banyak. Namun agak sedikit menyedihkan buat anak-anak yang masuk ke sekolah swasta gegara tak diterima di sekolah negeri.

Kebanyakan sekolah swasta termasuk di Kota Cimahi, muridnya cuma sedikit. Misalnya di SMA Budi Luhur, tahun ini cuma ada 12 murid baru yang mendaftar sehingga otomatis diterima. Pun dengan kondisi di SMA Kartika, cuma ada 40an murid baru.

Namun dua sekolah swasta itu tetap akan menggelar MPLS sesuai jadwal yang sudah ditentukan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Ada sedih berbalut semangat. Ketika MPLS cuma diikuti segelintir kepala, namun mereka tetap ingin mengejar cita-cita.

“Enggak apa-apa sedikitan, yang penting tetap bisa sekolah,” kata Putri, salah seorang murid baru SMA Budi Luhur yang bakal menjalani MPLS saat ditemui, Minggu (13/7/2025).

Ia dan belasan temannya yang lain datang ke sekolah sesuai permintaan guru guna pembekalan jelang MPLS senin besok. Ia sudah membeli seragam dan peralatan sekolah baru menyambut hari pertama MPLS.

“Disuruh ke sekolah pembekalan dulu sebelum MPLS besok. Ya enggak sabar juga, meskipun kayaknya lebih ramai kalau MPLS di sekolah lain,” kata Putri.

Wiwi Astuti, guru SMA Kartika masih menantikan kedatangan orangtua membawa anak-anaknya mendaftar ke sekolah tersebut. Ia berharap murid baru tahun ini sama banyaknya dengan tahun lalu.

“Kita akan tetap buka pendaftaran sampai hari MPLS dimulai, karena memang muridnya cuma sedikit. Di bawah jumlah murid tahun lalu, tahun ini cuma sekitar 40 anak. Tahun lalu bahkan lebih dari 50 anak,” kata Wiwi.

Meskipun di tengah keterbatasan jumlah siswa, sekolahnya tetap mempersiapkan pelaksanaan MPLS sebaik mungkin. Siswa kelas XI dan XII yang tergabung di dalam OSIS, sibuk mempersiapkan pelaksanaan MPLS.

“OSIS lagi persiapan MPLS besok, karena mau ada demo ekskul di sini. Pengenalan lingkungan sekolah sesuai arahan dinas. Tidak boleh ada tugas yang macam-macam, sudah diingatkan,” kata Wiwi.

Jika MPLS sudah selesai, kegiatan belajar mengajar langsung berjalan. Melihat jumlah murid baru yang ada, sedang dirumuskan apakah akan dimasukkan di dalam satu kelas yang sama atau akan disesuaikan.

“Kalau negeri kan 50 anak sekelas, saya kira sebagai guru enggak akan efektif begitu. Anak-anak enggak akan fokus belajarnya, kalau di kami sekitar 30 sampai 35 anak sekelas, tapi kalau sedikit nanti akan disesuaikan,” kata Wiwi.