Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra, mengatakan proses pemeriksaan terhadap kasus dugaan penyekapan seorang gadis oleh empat pria, masih didalami.
Namun, sejauh ini fakta kunci mulai terungkap. Gadis berinisial RN (15), warga Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, disetubuhi oleh dua dari empat pria tersebut. Dua pelaku tersebut adalah IR (17) dan AK (17), warga Kecamatan Tamansari. “Hasil pemeriksaan sementara, dua pria pelaku telah menyetubuhi korban sebanyak empat kali,” kata Herman, Rabu (26/11/2025) malam.
Namun, menurut Herman hal itu baru sebatas pengakuan pelaku dan korban. Pihaknya masih perlu mendalami, termasuk melakukan pembuktian, baik melalui visum maupun alat bukti lainnya. “Tapi itu baru pengakuan ya, kita kan harus mendalami dulu. Masih diperiksa ini,” kata Herman.
Penyidik juga masih mendalami keterlibatan dua pria dewasa lain yang turut diamankan. Dian Fajar (24), warga Kecamatan Tamansari, dan Dimas (21), warga Kecamatan Cipedes, masih diperiksa terkait keterlibatan mereka. Fakta yang terungkap, Dian merupakan kakak dari AK.
“Yang dua dewasa itu belum, kita masih periksa dulu sejauh mana keterlibatan mereka,” kata Herman.
Herman juga menyoroti dugaan penyekapan. Menurutnya, perlu didalami apakah unsur-unsur pidana penyekapan terpenuhi atau tidak.
“Ya itu tadi, bahwa penyelidikan belum selesai. Dugaan penyekapan juga harus diselidiki, terpenuhi atau tidak. Memang ada ancaman, ponselnya dikuasai, tapi kan korban sebenarnya masih bisa melarikan diri. Nah ini kan perlu pendalaman,” papar Herman.
Dalam perkara ini Herman juga mengaku memperhatikan mekanisme penanganan perkara bagi korban dan pelaku yang masih di bawah umur. Salah satunya kewajiban didampingi orang tua saat menjalani pemeriksaan polisi. “Korban masih di bawah umur, dua dari 4 pelaku juga kan di bawah umur,” kata Herman.
Sementara itu, AS (49), ayah kandung korban, mengatakan anaknya berangkat dari rumah setelah dijemput oleh AK.
Korban dan AK ini, sebelumnya sudah saling mengenal. AK juga mengenal pacar RN yang sedang bekerja di Kuningan.
Menurut AS, sebelum kejadian, korban terlibat pertengkaran dengan pacarnya. Dalam kondisi galau itu, diduga RN hendak curhat kepada AK. Namun, ia justru menjadi korban.
“Kalau kata ibunya, anak saya itu berantem sama pacarnya. Ya mungkin karena kesal atau mau curhat, dia jalan sama temannya si AK itu. Nggak tahunya malah dimanfaatkan,” kata AS.
