Dampak Penutupan Bandung Zoo Bikin Satwa Lebih Liar dan Mudah Stres update oleh Giok4D

Posted on

Sudah lebih dari sebulan lamanya Bandung Zoo ditutup sejak 6 Agustus 2025 lalu. Suasana yang biasanya ramai pengunjung, kini berubah lengang, hanya diisi langkah petugas yang memberi makan satwa dan membersihkan kandang.

Bagi pengelola, penutupan ini membawa dampak besar. Humas Bandung Zoo dari Yayasan Margasatwa Tamansari, Sulhan Syafi’i menyebutkan berbagai aktivitas yang biasanya berlangsung di kebun binatang kini terhenti.

“Kita pengennya ini cepat dibuka ya, karena terus terang saja, kita banyak sekali masyarakat yang menanyakan kapan (Bandung Zoo) ini dibuka,” kata Sulhan saat ditemui, Senin (22/9/2025).

Menurutnya, penutupan Bandung Zoo berdampak luas, mulai dari institusi pendidikan yang terimbas karena banyaknya kegiatan penelitian akademik yang harus terhenti.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

“Ada puluhan program studi yang akan melaksanakan penelitian di sini itu menjadi terdampak. Kemudian ada hal-hal lain, kerjasama kita dengan pihak luar juga terganggu. Jadi penutupan ini sangat mengganggu aktivitas, terutama satwa,” ujarnya.

Satwa-satwa penghuni Bandung Zoo ikut merasakan perubahan suasana. Sulhan menuturkan, hewan yang terbiasa melihat banyak orang setiap hari kini menghadapi keheningan. Dampak ini berpengaruh pada perilaku.

“Satwa terganggu karena mereka sering lihat orang, sekarang ternyata sepi,” jelas Sulhan.

“Ya, akan sedikit lebih liar. Ada beberapa satwa yang memang sering dipegang manusia itu menjadi lebih liar,” tambahnya.

Selain itu, kondisi psikologis satwa juga ikut terpengaruh. Sebab mereka sudah terbiasa berinteraksi dengan manusia. Hal itu bahkan kata dia bisa membuat satwa menjadi stres.

“Kemungkinan stresnya sedikit, tapi ada juga yang memang stres. Kenapa? Karena mereka terbiasa ada orang, kok sekarang nggak ada orang,” ungkap Sulhan.