Banjir dan Longsor Terjang Sukabumi, 2.798 Jiwa Terdampak

Posted on

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat sebanyak 902 kepala keluarga atau 2.798 jiwa terdampak banjir dan longsor di dua kecamatan, Cisolok dan Cikakak.

Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Entis Daeng Sutisna, mengatakan jumlah tersebut merupakan data gabungan hasil assessment di dua wilayah yang hingga kini masih dalam status tanggap darurat.

“Total ada 902 kepala keluarga atau 2.798 jiwa yang terdampak di dua kecamatan, Cisolok dan Cikakak. Sebagian besar berada di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok,” kata Daeng dalam keterangan tertulis kepada infoJabar, Selasa (28/10/2025).

Menurut Daeng, bencana ini dipicu oleh curah hujan ekstrem yang mengguyur wilayah pesisir selatan Sukabumi sejak Senin sore. Hujan lebat membuat debit Sungai Cisolok meluap dan memicu longsor di sejumlah titik di Cikakak.

“Curah hujan tinggi menyebabkan volume air meningkat sangat cepat. Sungai Cisolok meluap, sementara di beberapa titik perbukitan Cikakak terjadi longsor,” ujarnya.

Dari total data sementara, sebanyak 47 rumah warga mengalami kerusakan, terdiri atas 27 rumah rusak berat, satu rusak sedang, dan 21 rusak ringan. Selain itu, sembilan keluarga atau 37 jiwa harus mengungsi ke rumah kerabat dan pos sementara.

Sejumlah fasilitas umum juga rusak, di antaranya Masjid Jami Al-Hidayah, SDN Cikahuripan, dan Kantor Desa Cikahuripan yang terendam lumpur.

Daeng menambahkan, kondisi warga terdampak kini masih sulit. Sebagian besar rumah terendam lumpur setinggi lutut hingga pinggang. Warga membersihkan rumah dengan peralatan seadanya, sementara akses air bersih dan pakaian layak pakai masih terbatas.

“Yang paling dibutuhkan saat ini adalah air bersih, makanan siap saji, pakaian layak pakai, seragam sekolah untuk anak-anak, perlengkapan bayi dan ibu hamil, obat-obatan, kasur, dan selimut. Banyak warga kehilangan perlengkapan rumah tangga dan dokumen penting,” ujar Daeng.

Tim BPBD bersama TNI, Polri, Dinas Sosial, PMI, dan relawan masih melakukan pendataan lanjutan dan evakuasi material di wilayah terdampak. Akses jalan di beberapa titik dilaporkan belum bisa dilalui kendaraan roda empat karena tertutup lumpur dan puing.

“Tanggap darurat saat ini berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar warga, pelayanan kesehatan, serta pemulihan sarana dan prasarana publik yang terdampak,” tutur Daeng.

BPBD juga meminta masyarakat tetap waspada karena potensi hujan intensitas tinggi masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.