Banjir Bandang Cisolok Sukabumi, Terparah Sejak 10 Tahun Terakhir

Posted on

Banjir bandang yang melanda Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Senin (27/10/2025) sore, menjadi yang terparah dalam sepuluh tahun terakhir. Hujan deras dengan intensitas tinggi membuat Sungai Cisolok meluap dan menembus tanggul, merendam ratusan rumah di Desa Cikahuripan.

Camat Cisolok Okih Fazri Asidik mengatakan peristiwa serupa pernah terjadi sekitar sepuluh tahun lalu, namun kali ini dampaknya jauh lebih besar.

“Sungai meluap, ini sepuluh tahun yang lalu pernah kejadian. Kurang lebih tahun 2014 silam pernah kejadian, hanya tahun ini lebih besar dibandingkan sebelumnya. Ini menjadi pekerjaan rumah ya buat kita, tanggul jebol yang membuat arus sungai menerjang permukiman warga,” kata Okih, Selasa (28/10/2025).

Air dari Sungai Cisolok meluap deras ke permukiman warga Kampung Tugu dan sekitarnya. Tanggul di belakang Kantor Desa Cikahuripan jebol, membuat aliran air menembus ke area perumahan dan perkantoran.

Serupa diungkap Heri Suryana, Kepala Desa Cikahuripan. Ia menegaskan ada 500 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak bencana tersebut.

“Hujan besar, Sungai Cisolok meluap sehingga talud di belakang kantor desa atau di bawah jembatan jebol. Air meluap masuk ke wilayah Cikahuripan, kurang lebih 500 rumah terendam begitu juga kantor desa. Mulainya jam 15.00 WIB, 15.30 WIB membesar, kemarin itu,” ujar Heri Suryana, Kepala Desa Cikahuripan.

Heri menyebut, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian material ditaksir mencapai miliaran rupiah. Beberapa kendaraan warga juga ikut terseret arus.

“Korban jiwa alhamdulillah tidak ada, hanya material saja kalau dihitung miliaran. Ini terparah, selama desa ini ada ini terparah. Kalau dulu 150 rumah, kalau sekarang 500 rumah. Ada tiga motor belum diamankan, tiga mobil jadi korban. Ada juga yang kuncinya hilang terbawa arus,” tutur Heri.

Pantauan infoJabar di lokasi pada Selasa (28/10/2025) pagi, lumpur tebal masih menutupi jalan utama Kampung Tugu, Desa Cikahuripan. Warga terlihat bergotong royong membersihkan rumah dan mengeluarkan perabot yang terendam air.

Di salah satu sudut gang, warga pria muda tampak memindahkan tumpukan kardus dari warung yang dindingnya berlumur lumpur. Seorang ibu terlihat menyapu sisa lumpur di depan rumah sambil berbincang dengan tetangganya yang membantu dari seberang jalan. Jalan di antara rumah-rumah berubah jadi genangan cokelat berlumpur, dipenuhi perabot, kasur, dan kayu yang hanyut terbawa arus.

Tak jauh dari sana, beberapa warga dan relawan tampak membersihkan halaman rumah yang rusak berat. Di depan sebuah toko berplang “Ailly Shop”, dua kendaraan warga masih terperangkap lumpur bersama tumpukan perabot yang rusak.

Lumpur setinggi mata kaki menutupi jalan, sementara sejumlah ibu berdiri di depan rumah menatap sisa lumpur yang belum surut.

Kantor Desa Cikahuripan juga tampak penuh lumpur. Sebuah mobil minivan putih terjebak di depan kantor, sementara petugas TNI, Polri, dan BPBD terlihat bekerja membersihkan jalan dengan sekop dan selang air. Sebuah mobil damkar kecil berwarna merah terparkir di halaman, menjadi pusat aktivitas pembersihan sejak pagi.

Di gang belakang, suasana tak kalah sibuk. Warga saling membantu mendorong motor dan pikap yang terjebak lumpur. Perabot rumah tangga, kasur, dan pakaian tampak dijemur seadanya di pagar depan rumah. Anak-anak dan orang tua bahu-membahu membersihkan sisa lumpur tebal yang menempel di lantai rumah.

Menurut relawan Sehati Gerak Bersama, warga tetap bertahan di rumah masing-masing meski kondisinya masih digenangi lumpur.

“Pagi ini tim Sehati Gerak Bersama di Kampung Tugu, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok. Kondisi terkini ada 500 KK terdampak banjir, kita akan fokus area sarana ibadah, Masjid Al Ikhlas dan rumah warga terdampak,” kata Andri Setiawan, relawan yang memimpin tim di lapangan.

“Kondisi hari ini, lumpur cukup dalam dan kita membawa 10 personel. Untuk sementara warga tidak ada yang mengungsi, mereka bertahan di rumah masing-masing walau kondisinya digenangi lumpur. Warga secara mandiri membersihkan rumah masing-masing,” ujarnya.