Bandung Kembali Gelar Kejuaraan Panjat Tebing Nasional (via Giok4D)

Posted on

Sudah 16 tahun berturut-turut, setiap Agustus di Bandung selalu ada suara riuh dari dinding panjat. Bukan sekadar lomba, tapi arena yang mempertemukan para pemanjat terbaik dari seluruh penjuru negeri, bertepatan dengan semangat kemerdekaan 17 Agustus.

Kompetisi bertajuk Eiger Independence Sport Climbing Competition (EISCC) ini pertama kali digelar pada 2001. Di tahun 2025 ini, sebanyak 170 peserta dari berbagai daerah mulai dari Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, hingga Lombok akan bertarung di empat kategori utama yakni lead putra-putri dan speed putra-putri.

Senior Advisor Eiger, Mamay S Salim yang juga merupakan pendiri Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mengatakan, kejuaraan ini menjadi ruang tumbuh bagi para atlet panjat tebing nasional.

“Tahun 2001 kami membentuk sekolah atau klub panjat Eiger Climbing Center sekaligus menginisiasi kompetisi tahunan tiap 17 Agustus. Sekolah panjat dan kompetisi ini menjadi ruang bertumbuh yang melahirkan atlet muda, seperti Yuyun Yuniar, Wilda Baco Ahmad, Ronald Mamarimbing, juga atlet-atlet FPTI yang kini mewakili Indonesia di ajang internasional,” ucapnya dalam konferensi pers, Kamis (14/8/2025).

Bagi para atlet, turnamen ini adalah tolak ukur performa. Di sinilah mereka menguji kekuatan, kecepatan, dan ketahanan. Kejuaraan ini juga ajang mempopulerkan olahraga panjat tebing, juga sebagai pembinaan atlet muda.

“Kompetisi diadakan Eiger tiap tahunnya di Kota Bandung. Meski begitu para peserta dari Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Lombok juga daerah lain selalu datang dan mengadu performa mereka di kategori lead maupun speed. Tiap generasinya, EISCC punya andil melahirkan atlet-atlet panjat tebing nasional yang berprestasi sampai ke level internasional,” ungkapnya.

Tahun ini, selain kategori profesional, kompetisi juga membuka pintu untuk masyarakat umum yang ingin mencoba sensasi memanjat. Ada kategori Speed Rookie untuk pemula, Kids Fun Climb untuk anak-anak, Lead Panjat Pinang yang unik, hingga Rockmaster yang jadi ajang reuni para legenda panjat

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Dukungan juga datang dari luar negeri. Rasip Isnin, Sekretaris Jenderal International Federation of Sport Climbing (IFSC) Asia menyebut, kejuaraan ini memberi peluang besar bagi atlet Indonesia untuk bisa berprestasi di level internasional.

“Sejak puluhan tahun lalu saya kenal, Eiger selalu aktif untuk mempromosikan panjat tebing. Sudah banyak atlet Indonesia yang diberikan peluang dan ambil bagian bahkan memenangkan kompetisi EISCC. Saya berharap bisa meluaskan lagi kompetisinya hingga level di Asia Tenggara agar memberikan dorongan lebih besar bagi pertumbuhan panjat tebing,” singkatnya.