Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura 9-10 Muharram dan Keutamaannya baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Bulan Muharram sebagai salah satu bulan yang istimewa dan disebut syahrullah atau bulan Allah, menjadi bulan baik untuk melaksanakan ibadah. Salah satu yang dianjurkan yaitu melaksanakan puasa Tasua dan Asyura. Sebelum mengamalkannya ada bacaan niat yang bisa dibaca.

Niat Puasa Tasua bisa dibaca saat malam 9 Muharram, sedangkan niat puasa Asyura dapat diamalkan pada keesokan harinya atau malam 10 Muharram dalam kalender Hijriah.

Hukum puasa Tasua dan Asyura adalah sunnah, namun keutamaannya sangat besar seperti sabda Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata: ‘Rasulullah SAW bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam’,” (HR Muslim)

Puasa Tasua dan Asyura adalah dua puasa sunnah yang dikerjakan berurutan, yakni pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Berdasarkan buku Panduan Muslim Sehari-hari oleh DR KH M Hamdan Rasyid, MA dan Saiful Hadi El-Sutha, puasa Tasua dilakukan pada 9 Muharram, sedangkan Asyura pada 10 Muharram.

Untuk tahun 2025, Kementerian Agama RI telah menetapkan konversi tanggal hijriah ke masehi. Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2025, berikut jadwalnya:

Sebelum melaksanakan puasa sunah Tasua dan Asyura, umat muslim wajib membaca niat dengan penuh kesadaran baik di dalam hati maupun dilafalkan.

Dalam hadits riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap pekerjaan itu bergantung dengan niat dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan.

Senada dengan buku Puasa Syarat Rukun & yang Membatalkan oleh Saiyid Mahadhir mencantumkan mazhab Syafii. Dijelaskan bahwa umumnya niat itu diartikan dengan suatu maksud untuk suatu hal disertai dengan perbuatannya.

Pentingnya niat dalam segala ibadah bertujuan agar amalan yang dikerjakan tidak dianggap sia-sia atau amalan tidak mendapatkan nilai ibadah disisi Allah SWT.

Dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW yang diceritakan oleh Umar bin Khattab:

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

Artinya: “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR Bukhari dan Muslim)

Adapun bacaan niat puasa Tasu’a, yaitu sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ تَسُوْعَاءٍ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin min yaumi tasuu-‘aa-in sunnatan lillahi ta’aalaa.

Artinya: “Sengaja saya berpuasa sunnah hari Tasu’a pada esok hari karena Allah Ta’ala.”

Adapun bacaan niat puasa Asyura, yaitu sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى.

Latin: Nawaitu shauma ghadin min yaumi ‘aasyuuraa-a sunnatan lillahi ta’aalaa.

Artinya: “Sengaja saya berpuasa sunnah hari Asyura pada esok hari karena Allah Ta’ala.”

Puasa Asyura memiliki keutamaan besar sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits shahih. Dalam riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa satu tahun yang telah lalu.” (HR. Muslim)

Sementara itu, puasa Tasua disunnahkan untuk dilakukan sehari sebelumnya agar berbeda dari kebiasaan kaum Yahudi yang juga berpuasa pada 10 Muharram.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

“Jika aku masih hidup hingga tahun depan, insyaAllah aku akan berpuasa juga pada hari kesembilan (Tasua).”

Sayangnya, beliau wafat sebelum sempat menjalankan puasa Tasua di tahun berikutnya. Namun, hadits ini menjadi dasar anjuran untuk melaksanakan puasa Tasua bersama Asyura sebagai bentuk kesempurnaan ibadah.

Kapan Puasa Tasua dan Asyura 2025

Niat Puasa Tasua dan Asyura 9 – 10 Muharram

1. Bacaan Niat Puasa Tasua

2. Bacaan Niat Puasa Asyura

Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.