Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Jawa Barat memasuki hari ketiga. Gangguan server sejak dua hari pertama memicu kritik tajam dari DPRD Jabar.
Berikut deretan faktanya:
Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Jawa Barat memasuki hari ketiga. Dalam pelaksanaan dua hari sebelumnya, SPMB terkendala gangguan pada server yang menghambat proses pendaftaran. Akses ke sistem SPMB sulit dilakukan oleh pendaftar, hingga memicu keluhan warga dan sorotan publik.
Anggota Komisi V DPRD Jabar, Zaini Shofari, menyebut masalah ini sebagai siklus tahunan yang seharusnya bisa diantisipasi.
“Ini kan siklus tahunan (gangguan server penerimaan murid baru). Maka persiapan yang optimal sejatinya harus dilakukan, kalau ceritanya berulang, kejadiannya sama dengan tahun 2024 artinya (pemerintah) tidak siap,” tegas Zaini Shofari, Kamis (12/6/2025).
Zaini menuturkan, animo masyarakat selalu tinggi setiap kali seleksi penerimaan murid baru dilakukan yang berdampak pada berartnya sistem maupun server. Seharusnya, kata dia, hal itu bisa diantisipasi oleh pemerintah karena bukan kali ini saja terjadi.
“Kalau merujuk tahun lalu, sekdanya tahun lalu siapa? Sama tidak? Kalau sama artinya sekda tidak melakukan konsolidasi pada dinas. Jangan kemudian selalu menganggap ini wajar karena ribuan orang (yang mengakses aplikasi) bahkan jutaan,” katanya.
“Apakah antisipasi itu tidak dilakukan di 2024 kemudian hari ini menjadi berulang?,” sambungnya.
Zaini juga menyoroti rencana digitalisasi lain oleh Pemprov Jabar seperti e-voting dan e-budgeting. Ia khawatir sistem akan kembali gagal bila diterapkan terburu-buru.
“Jadi jangan menggadang kegagahan pakai e-voting, e-budgeting dulu, karena urusan SPMB masih belum selesai. Mau bagaimana Provinsi Jawa Barat dengan servernya? Kan itu lebih banyak (kebutuhan server). Jadi sudah, tidak usah ke mana-mana dulu,” ungkapnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, menyampaikan permintaan maaf atas kendala yang terjadi. Ia menjelaskan gangguan disebabkan proses perbaikan dan sinkronisasi.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Kami perlu waktu untuk melakukan perbaikan dan sinkronisasi. Alhamdulillah, sekarang sudah bisa kami recovery, sudah bisa kami perbaiki dan sekarang mulai efektif bisa dimanfaatkan,” tutur Herman.
Herman menyebut jumlah pendaftar SPMB cukup tinggi hingga tembus ratusan ribu orang dalam dua hari.
“Alhamdulillah, sekarang sudah bisa kami recovery, sudah bisa kami perbaiki dan sekarang mulai efektif bisa dimanfaatkan,” katanya lagi.