Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Bus PO Safana bernomor polisi D-7594-AT mengalami kecelakaan tunggal di ruas jalan tol Cipularang, kilometer 70.600 wilayah Babakancikao, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (30/06/2025) sekitar pukul 01.30 WIB.
Berikut fakta-faktanya:
Bus yang ditumpangi rombongan peziarah dari Jamaah Mesjid Bani Husein Bandung itu awalnya tengah melaju dari arah Bandung menuju Jakarta dengan tujuan Mesjid Agung Di Banten sebagai rangkaian lokasi ziarah.
Nahas, di tengah perjalanan bus terguling setelah sopir bus kaget karena menghindari truk yang ada di depannya.
Kepala Induk PJR Tol Cipularang, Kompol Joko Prihantono menyebutkan, bus melaju dengan kecepatan sekitar 60-70 km/jam saat menabrak karena sopir banting setir dan menabrak pembatas jalan kemudian badan bus tersebut berputar arah dengan posisi akhir kepala atau bagian depan bus mengarah ke arah Bandung dan bagian belakang ke arah Jakarta.
“Jadi laka tunggal ini tadi itu di sebabkan ada dump truk berada di bahu sebelah kiri dia akan mendahului kendaraan lainnya di depan, mobil bus ini datang dari arah Bandung yang akan menuju ke kota banten rencananya mau ziarah religi, kaget banting stir akhirnya menabrak pembatas jalan di sana. Setelah menabrak mobilnya berputar ke arah selatan dan buntutnya ada di arah barat,” ujarnya.
Dalam kecelakaan ini tidak ada korban jiwa. Para penumpang yang jumlahnya sekitar 35 orang, hanya alami luka ringan akibat benturan ke badan bus saat bus terguling.
“Korban alhamdulillah hanya luka ringan, untuk yang meninggal dunia alhamdulillah tidak ada. Untuk penumpang sekitar 35 penumpang, anak lima orang,” katanya.
Para korban kecelakaan langsung dievakuasi ke rumah sakit Abdul Radjak Purwakarta. Sedangkan bangkai kendaraan di bawa ke pol derek di sekitar gerbang tol Jatiluhur.
“Selanjutnya ditangani oleh polres Purwakarta,” pungkasnya.
Ahmad Ramdani (20) salah satu korban luka, menceritakan sesaat setelah terjadi kecelakaan, ia yang duduk di bangku tengah terbangun karena ada penumpang yang teriak-teriak.
“Kaget, semua awalnya hening karena kondisi kan pada tidur. Saya kebangun karena ada yang teriak-teriak, dan ternyata kondisi bus sudah terbalik,” ujar Ahmad saat ditemui di IGD Rumah Sakit, Senin (30/6/2025) pagi.
Ahmad menjelaskan, ia dengan rombongan hendak melakukan ziarah ke wilayah Banten. Rombongan dijadwalkan berangkat pada pukul 22.00 WIB, namun bus yang menjemput terlambat.
“Dari Bandung jalan normal biasa, engga ada yang aneh-aneh, cuma ada keterlambatan aja bus itu jemput kami, dari awalnya berangkat jam 10 malam, ini jam 12 malam baru berangkat. Rencana pulang pergi ziarah ke Banten, hanya sehari, senin pagi sampai, lalu sorenya sudah pulang lagi ke Bandung,” bebernya.
Masih kata Ahmad, suasana usai kecelakaan cukup menegangkan. Para penumpang berusaha menyelamatkan diri dan keluar dari dalam bus. Panik, histeris, dan pasrah menyelimuti kabin setelah semuanya gelap.
“Alhamdulillah selamat, syok aja kaget juga kan, kondisi gelap, terus malam-malam kecelakaan. Sekarang banyak badan pada sakit-sakit karena terbentur,” pungkasnya.