261 jiwa dari 86 kepala keluarga (KK) terdampak pergerakkan tanah di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Purwakarta mulai menempati hunian sementara. Mereka tinggal di rumah-rumah saudara, tetangga hingga di rumah kontrakan.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Pantauan infoJabar, lokasi pengungsian yang berada di GOR Desa Pasirmunjul, kini sudah terlihat kosong. Warga masyarakat yang sebelumnya memenuhi lokasi pengungsian, kini sudah tidak ada satu orang pun yang tinggal.
Mereka diberikan uang sebesar Rp 10 juta yang bersumber dari program Bank bjb Peduli dan Baznas Provinsi Jawa Barat. Uang tersebut untuk mendukung warga menyewa hunian sementara (huntara) sambil menunggu proses relokasi.
Menurut Sayidina Hamzah, Koordinator Posko Tanggap Darurat Pergerakan Tanah BPBD Purwakarta, warga mulai mengemas barang-barang di lokasi pengungsi sejak Kamis (19/06/2025).
“Alhamdulillah kondisi pengungsian sekarang udah ke daftar penghunian, yaitu diarahkan untuk mengontrak sementara di pengungsian sendiri mulai tadi malam mereka sudah mulai angkut barang bagi yang sudah mendapatkan kontrakan, bagi yang belum mendapatkan kontrakan pagi ini mereka cari kontrakan dan dipastikan hari ini mereka terakhir berada di posko pengungsian,” ujar Hamzah di posko BPBD, Jumat (20/06/2025).
Ia menyebutkan, petugas terus melakukan pemantauan setiap warga terdampak. Setiap kepala keluarga terdampak wajib melaporkan tempat tinggal sementaranya dimana untuk memudahkan pemantauan dan penyaluran logistik.
“Kedepannya pemkab akan relokasi ke tanah PTPN di Pasirmunjul ataupun di lahan mandiri. Selanjutnya pengelola logistik akan bertahap didistribusikannya, karena logistik yang kami terima dari berbagai donatur cukup banyak jadi nanti beberapa tahap agar segera didistribusikan kepada warga terdampak,” katanya.
Pergerakan tanah di lokasi bencana alam itu masih terjadi hingga kini. Warga diharapkan tidak melakukan aktivitas apapun di lokasi pergerakan tanah karena khawatir akan keselamatan.
“Kemudian di lokasi bencana masyarakat sudah steril kami imbau kepada warga terdampak agar tidak beraktivitas di daerah terdampak, kemudian petugas selalu memastikan warga tidak masuk karena pergerakan tanah masih terjadi walaupun cukup landai,” pungkasnya.