Warga Kebonpedes Kabupaten Sukabumi Jadi Korban Penipuan Jual Beli Sapi lewat WhatsApp

Posted on

Warga Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, diduga menjadi korban penipuan jual beli sapi lewat WhatsApp. Tiga ekor sapi senilai total Rp95 juta raib setelah menerima telepon dari seseorang yang mengaku pembeli dari Kudus, Jawa Tengah.

Kejadian ini dialami oleh Muhammad Dera Rusdiana (28) dan diceritakan oleh sang istri, Nurhanifah (29). Ia menyebut suaminya mendapat pesan WhatsApp pada Kamis (3/4/2025) dari orang tak dikenal yang mengaku sedang mencari tiga ekor sapi.

“Katanya butuh sapi, mungkin lihat dari postingan lama suami saya yang pernah jual sapi di grup Facebook,” ujar Hanifah, Senin (14/4/2025).

Pelaku kemudian menghubungi lewat telepon dan video call untuk melihat langsung kondisi sapi. Setelah sepakat dengan harga total Rp95 juta, pelaku mengirim sopir ke kandang sapi di Kampung Cihuis, Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes.

Namun sebelum sapi diangkut, pelaku meminta agar sapi dimuat terlebih dahulu ke mobil sebagai syarat sebelum transfer dilakukan. Pelaku lalu mengirimkan bukti transfer, mutasi rekening, dan foto KTP sebagai jaminan.

“Sapi belum naik, tapi pelaku bilang transfernya nanti lewat BRI, sedangkan ATM kami error waktu itu. Akhirnya dia kirim bukti transfer, mutasi, dan KTP. Setelah itu sapi dinaikkan ke mobil,” jelasnya.

Baru pada Selasa (8/4/2025), setelah melakukan pengecekan ke bank, korban menyadari seluruh dokumen yang dikirim pelaku adalah palsu. Tidak ada dana masuk ke rekening, dan bukti transfer dinyatakan tidak valid.

“Bank bilang nggak ada transferan masuk. Bukti transfer dan KTP-nya ternyata palsu,” katanya.

Kasus ini pun langsung dilaporkan ke Polsek Kebonpedes. Namun hingga hari ini, keluarga korban masih menunggu tindak lanjut dari kepolisian.

“Suami saya diminta datang lagi ke Polres buat dimintai keterangan. Kami cuma ingin pelaku segera ditangkap,” katanya.

Kasi Humas Polres Sukabumi Kota AKP Astuti Setyaningsih membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan, terduga pelaku kini masih dalam penyelidikan.

“Kami menerima laporan itu pada 4 April 2025 sekitar jam 23.00 WIB. Identitas pelaku masih dalam penyelidikan. Kami sudah menerima laporannya, mendatangi TKP, dan akan memeriksa saksi-saksi,” kata Astuti.