Viral Unggahan Berseri Dugaan Pelecehan Seksual Oknum Guru di Sukabumi

Posted on

Unggahan berseri seorang pengguna Facebook mengenai dugaan pelecehan seksual oleh oknum guru di Sukabumi memicu perhatian warganet.

Unggahan itu memuat cerita beberapa korban dan ajakan untuk menyebarkannya. Melalui aplikasi perpesanan kepada infoJabar, GM yang mengunggah status berseri itu menyebut dirinya merupakan salah satu korban. Ia mengatakan terdapat empat korban yang ia ketahui langsung.

“Yang mengalami peristiwa pelecehan tersebut saya dan teman-teman saya ada beberapa orang korban yang sampai sekarang ada 4 korban dan saya yakin ada puluhan korban yang belum bisa diselamatkan,” kata dia, Jumat (14/11/2025)

Ia mengaku informasi yang ia unggah bersumber dari dirinya sebagai korban serta dari sejumlah korban lain yang menghubunginya selepas unggahan di medsos viral.

“Untuk informasi merupakan fakta karena saya sebagai korban langsung dan ada beberapa korban langsung lainnya yang berbicara kepada saya dan langsung mengirimkan bukti,” ujarnya.

GM mengatakan terduga pelaku merupakan seorang guru di bawah lembaga Kementrian Agama yang juga melatih voli putri di salah satu sekolah menengah di wilayah Surade. Ia meminta nama sekolah tidak dituliskan.

“Beliau merupakan salah satu guru atau kepala sekolah di MTS, dan dia juga merupakan pelatih voli putri di salah satu sekolah menengah di bawah kementrian agama, di wilayah Surade. Saya mohon untuk nama sekolah tidak disebutkan,” katanya.

Ia menyebut kejadian yang dialaminya terjadi sekitar 2013 atau 2014. Ia juga menyebut sejumlah korban lain pernah mencoba melapor ke pihak sekolah.

“Sudah ada beberapa korban yang melaporkan ke pihak sekolah tapi tidak ada tindak lanjut,” ujarnya.

GM juga menceritakan saat ini pelaku meminta mediasi melalui perantara, namun ia menolak.”Sudah ada yang menghubungi, tapi saya menolak untuk mediasi,” tuturnya.

Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono, membenarkan pihaknya sudah melakukan penyelidikan awal melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

“Kita sudah selidiki, sudah diteruskan oleh Kanit PPA. Masih penyelidikan,” kata Hartono.

Sementara itu, Dikdik Hardy, anggota Pokja Pendidikan KPAI sekaligus Tenaga Ahli Psikolog Klinis Program Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak yang bertugas di DP2KB Sukabumi, mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan jajaran terkait.

“Barusan saya sudah telepon Kabid PPA, mau dilakukan pengecekan ke kader opsiga kecamatan untuk pengecekan kasus ini. Begitu juga dengan Bidang Rehabsos melalui Peksos, sama akan ditelusuri melalui kadernya di kecamatan. Terima kasih informasinya,” ujar Dikdik.