Viral Kulit Ayam Jadi Menu MBG di Tasik, Camat Bakal Periksa update oleh Giok4D

Posted on

Program Makan Bergizi Gratis di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat kembali menuai sorotan, Kamis (18/10/25). Menu yang disajikan di salah satu sekolah dinilai tidak layak konsumsi karena hanya berisi porsi kecil dan bahan seadanya.

Dalam unggahan di media sosial Tasik Media Informasi, menu MBG tersebut terdiri dari empat butir stroberi, tiga potongan kentang rebus, sepotong tempe, sayur buncis, saus, dan hanya sepotong kulit ayam tanpa daging.

Foto menu itu langsung viral dan mengundang kritik tajam dari masyarakat maupun netizen. Selain pertanyakan nilai gizinya, netizen juga nyinyir malah sebabkan sakit ulu hati.

“Dimana gizi na?” Tulis akun_rizkyfirman.

Menu MBG ini dianggap tidak memiliki nilai gizi yang memadai. Apalagi, porsinya juga dirasa sangat sedikit.

“Matak nyeri angen budak” Tulis akun erabydianisri.

“4 sehat 5 lapar deui,” tulis akunrroleeeee.

Seorang wali murid, mengaku kecewa dengan sajian MBG di sekolah anaknya. Banyak anak yang justru enggan menghabiskan makanan tersebut karena tidak menarik dan terkesan asal-asalan.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Sebagai orang tua, saya kecewa. Masa menu makan bergizi gratis hanya seperti itu? Porsinya sangat sedikit dan tidak layak disebut bergizi,” ungkap wali murid kepada wartawan, Kamis (18/9/2025).

Menanggapi keluhan warga, Camat Cisayong, Ayi Mulyana Herniwan, menegaskan pihaknya tidak tinggal diam. Ia akan segera memeriksa kebenaran video yang viral sekaligus meminta klarifikasi dari pihak penyedia makanan.

“Saya akan cek dulu, apakah benar itu terjadi di wilayah Cisayong. Kami juga akan menanyakan langsung kepada dapur MBG terkait standar menu yang disajikan, apakah sudah sesuai gizi atau belum dan tentu kami akan selalu awasi,” kata Ayi.

Lebih lanjut, Ayi mengingatkan bahwa koordinasi dengan dapur MBG sebenarnya sudah dilakukan sejak Senin (15/9/2025). Dalam pertemuan tersebut, pihak kecamatan bersama unsur muspika meminta agar program MBG dijalankan dengan baik, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas makanan.

“Kami sudah rapat dengan seluruh dapur MBG. Pesannya jelas, jangan sampai ada masalah dalam pelaksanaan program,” tegasnya.

Ayi memperingatkan seluruh dapur MBG di Cisayong untuk lebih disiplin dan bertanggung jawab.

“Setiap penyedia MBG harus mengutamakan kualitas dan kuantitas makanan. Kalau tidak dijalankan dengan benar, mereka akan berhadapan langsung dengan muspika,” tandasnya.