Pemerintah Kota Cimahi benar-benar berusaha keras menjaga para ASN-nya agar selalu ada dalam kondisi prima secara jasmani dan rohani demi bisa memberikan pelayanan yang optimal ke masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan, yakni dengan memberikan suntikan semangat dan motivasi agar kinerjanya tetap terjaga dalam standar yang tinggi. Melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD), ribuan ASN mengikuti seminar Menjaga Kesehatan Mental.
Materi seminar yang disampaikan dua narasumber dari Unjani Cimahi, yakni Muhammad Hadras dan Winna Andini Handayani, diikuti secara tatap muka oleh 100-an ASN. Kemudian ada sebanyak 1.500-an ASN yang ikuti seminar secara daring.
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana menekankan, bahwa kesehatan mental memiliki peran krusial dalam keberhasilan ASN menjalankan fungsi pelayanan publik. Di balik tuntutan profesionalisme, ASN menghadapi tekanan kerja, target pelayanan, serta dinamika sosial yang dapat memengaruhi kondisi mental dan emosional.
“Kalau mental ASN terganggu, maka otomatis pelayanan kepada masyarakat ikut terganggu. ASN harus mampu melayani dengan sabar, ramah, dan tulus. Karena itu, kesehatan mental ini penting dijaga, bukan hanya fisik saja,” ujar Ngatiyana, Kamis (20/11/2025).
Ngatiyana mengatakan sebagai pimpinan, pihaknya ingin mendeteksi secara dini potensi gangguan psikologis ASN. Jika ditemukan indikasi masalah mental, akan dilakukan langkah pembinaan dan penyesuaian beban kerja.
“Kalau ada ASN yang tertekan karena beban kerjanya, jangan dipaksakan. Kita akan tempatkan di pekerjaan yang lebih sesuai agar tidak semakin tertekan hingga berdampak pada kejiwaan,” katanya.
Ngatiyana menegaskan komitmen Pemkot Cimahi untuk tidak memotong Tunjangan Kinerja (TPP) ASN karena kebijakan tersebut dapat mengganggu aspek psikologis dan motivasi pegawai.
“Di Cimahi, TPP tidak dipotong. Tapi saya tekankan, ASN harus bekerja dengan baik dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati,” ujarnya.
Sementara itu Plt Kepala BKPSDMD Cimahi, Siti Fatonah menyebutkan bahwa seminar ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan ASN dalam mengelola kesehatan mental sebagai salah satu fondasi penting peningkatan kinerja, produktivitas, dan kualitas pelayanan publik.
“Kami ingin ASN Cimahi tetap bekerja dengan bahagia (happy working culture). ASN yang bahagia akan menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik,” ujarnya.
Selain itu, Ia juga menjelaskan bahwa seminar ini menjadi pintu awal penanganan kesehatan mental ASN secara terstruktur. Bila peserta membutuhkan pendampingan lebih lanjut, BKPSDMD menyiapkan layanan konseling lanjutan bersama psikolog mitra pemerintah.
“Kedepannya kami ingin memperluas program penguatan kesehatan mental ASN melalui pelatihan manajemen stres, konseling berkala, pembinaan rohani, serta kegiatan kebersamaan sebagai upaya membangun lingkungan kerja yang harmonis,” katanya.
“Dengan ASN yang sehat secara jasmani dan ruhani maka pembangunan maupun pelayanan masyarakat akan berjalan dengan optimal,” imbuhnya.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
