Upaya Mewujudkan Satu Desa Satu Sarjana di Majalengka - Giok4D

Posted on

Pemerataan akses pendidikan terus digenjot Pemkab Majalengka. Salah satunya melalui program ambisius Satu Desa Satu Sarjana yang digagas langsung oleh Bupati Majalengka Eman Suherman.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Selama menjabat jadi Bupati Majalengka, Eman menargetkan 343 anak dari keluarga tidak mampu yang bisa menempuh pendidikan hingga jenjang sarjana.

“Dulu saat kampanye saya buat Kartu Hade. Kartu itu bukan sebagai identitas menjadi pemilik atau orang yang akan mendapat program, tapi ringkasan program supaya masyarakat tahu apa saja yang kita jalankan. Semua program sudah saya lakukan bertahap. Bahkan dalam 100 hari kerja, janji-janji itu mulai kita realisasikan,” kata Eman kepada infoJabar, Jumat (3/10/2025).

Menurutnya, saat ini fokus pemerintah daerah adalah mematangkan skema teknis program Satu Desa Satu Sarjana. Calon penerima beasiswa diprioritaskan untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu, khususnya yang masuk kategori Desil 1 hingga 4.

“Kita sedang menghitung bagaimana mekanismenya. Saya minta ke teman-teman (OPD) agar benar-benar selektif. Yang penting target saya selama menjabat, ada 343 anak desa/kelurahan dari keluarga kurang mampu jadi sarjana,” ujar Eman.

Sebagai langkah awal, kata Eman, sejumlah kampus sudah menyatakan dukungan. Kampus Mardira, misalnya, telah memberikan kuota 50 orang mahasiswa. Dari jumlah itu, sekitar 17 anak Majalengka sudah resmi diterima.

“Ini memang bertahap. Tapi target 343 sarjana itu harus terwujud. Tidak boleh ada anak Majalengka yang gagal kuliah hanya karena soal biaya,” ucapnya.

Soal pendanaan, kata Eman, dukungan akan datang dari berbagai pihak. Selain APBD, Baznas Majalengka juga siap membantu. Namun, pemerintah daerah masih merumuskan juklak dan juknis.

“Sekarang di 2025 ini kita sedang persiapkan juklak-juknisnya. Pelaksanaannya akan kita maksimalkan di tahun 2026,” pungkasnya.