Kabar baik bagi para musisi jazz dari berbagai penjuru dunia. The Papandayan International Jazz Online Competition (TPJC) 2026 kembali digelar sebagai ajang kompetisi jazz berskala internasional yang sepenuhnya berbasis digital. Mengusung tema “Unity in Harmony”, TPJC 2026 menjadi ruang pertemuan global bagi para musisi untuk mengekspresikan identitas, kreativitas, serta cerita musikal melalui bahasa universal bernama jazz.
TPJC berawal dari sebuah inisiatif kreatif di masa pandemi, ketika keterbatasan jarak dan mobilitas menjadi tantangan utama bagi pelaku seni. Seiring waktu, kompetisi ini berkembang menjadi platform jazz internasional yang konsisten membuka akses luas, baik bagi musisi profesional maupun amatir, tanpa terhalang batas geografis. Format online yang diusung memungkinkan partisipasi lintas negara sekaligus memperkaya pertukaran budaya dan kolaborasi musikal.
Untuk edisi 2026, TPJC kembali memberikan kesempatan luas bagi para peserta dengan tahapan kompetisi yang telah ditetapkan. Pendaftaran dibuka mulai 20 Desember 2025 hingga 31 Januari 2026, sementara pengumpulan video penampilan berlangsung dari 31 Januari hingga 31 Maret 2026. Seluruh proses pendaftaran dan pengiriman karya dilakukan secara resmi melalui situs www.tpjazzfest.com
, sehingga peserta dari mana pun dapat mengikuti kompetisi dengan mudah.
Dalam menjaga kualitas dan kredibilitas ajang ini, TPJC 2026 menghadirkan jajaran juri yang terdiri dari figur-figur berpengaruh di dunia jazz nasional dan internasional. Nama-nama seperti Venche Manuhutu, Hari Pochang, Dwiki Dharmawan, dan Barry Likumahuwa dipastikan akan menjadi bagian dari panel penilai. Selain itu, dua juri internasional juga akan diumumkan dalam waktu dekat, menegaskan posisi TPJC sebagai kompetisi jazz bertaraf global dengan perspektif artistik yang beragam.
Founder TP Jazz Management, Bobby Renaldi, menegaskan bahwa TPJC bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan sebuah perjalanan musikal yang sarat makna.
“TPJC kami rancang sebagai panggung global yang inklusif. Di era digital, kami percaya talenta tidak lagi ditentukan oleh lokasi, melainkan oleh keberanian untuk berkarya dan berbagi suara kepada dunia. TPJC bukan hanya soal kompetisi, tapi tentang perjalanan musikal. Setiap karya yang dikirimkan membawa cerita, karakter, dan semangat jazz dari tempat asalnya masing-masing,” ujar Bobby Renaldi.
TPJC 2026 terbuka untuk dua kategori utama, yakni Youth Jazz bagi peserta berusia di bawah 23 tahun dan Jazz Warrior untuk peserta berusia di atas 23 tahun. Pembagian kategori ini diharapkan mampu menjaring talenta muda sekaligus memberikan ruang bagi musisi berpengalaman untuk menunjukkan kematangan musikal mereka di panggung internasional.
Selain meraih pengakuan global, para pemenang TPJC 2026 juga berkesempatan mendapatkan hadiah uang tunai dengan total ratusan juta rupiah, trofi prestisius, serta kesempatan tampil di panggung The Papandayan Jazz Fest 2026. Tidak hanya itu, para pemenang juga berpeluang berkolaborasi dengan musisi jazz ternama dan memperluas jejaring di kancah jazz internasional.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Lebih dari sebuah kompetisi, TPJC 2026 diharapkan menjadi perayaan jazz sebagai medium persatuan, dialog kreatif, dan harmoni global. Dengan konsep inklusif dan digital, TPJC terus membuktikan bahwa jazz mampu menyatukan berbagai latar belakang budaya dalam satu bahasa musik yang universal.
Bagi musisi jazz yang ingin menjadi bagian dari perjalanan ini, pendaftaran masih terbuka hingga akhir tahun. Informasi terbaru seputar TPJC 2026 dapat diikuti melalui akun Instagram @tpjazzcompetition atau mengunjungi situs resmi www.tpjazzfest.com
.
