Tiga Mayat Ditemukan di Kontrakan Bandung, Ada Surat Wasiat

Posted on

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Secarik kertas berisikan pesan menyentuh disimpan di dinding salah satu kontrakan di Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Kertas tersebut ditemukan warga bersama tiga orang yang meninggal dunia.

Ketiga jenazah tersebut diketahui satu keluarga, sang ibu inisial EN (34), anaknya inisial AA (9) dan AAP (11 bulan). Ketiganya ditemukan tewas setelah sang suami inisial YS pulang kerja dini hari.

Pantauan infoJabar di lokasi, Jumat (5/9/2025), kontrakan berada di permukiman padat di Kampung Cae, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Penemuan jenazah tersebut membuat geger warga sekitar.

Adanya peristiwa tersebut polisi telah mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP. Kemudian jenazah tiga orang tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Sartika Asih, Kota Bandung.

“Hasil oleh TKP, ada sebuah surat wasiat atau surat yang ditulis oleh terduga mungkin korban, yang isinya adalah menceritakan terkait permasalahan keluarga dan permintaan maaf kepada keluarga, beserta kedua anak korban yang meninggal dunia,” ujar Kasat Reskrim Polresta Bandung, Kompol Luthfi Olot Gigantara.

Polisi saat ini tengah melakukan pemeriksaan terhadap lima saksi. Diantaranya, suami korban inisial YS, ayah korban, tetangga, hingga rekan korban.

“Itu dilakukan untuk kami dalami motif selanjutnya,” katanya.

Warga setempat, Yogi Ramdani (23) mengungkapkan, sebelumnya terdapat beberapa orang tidak dikenal (OTK) mencari keberadaan suami korban. Pihaknya tidak mengetahui persis tujuan orang tersebut mencari.

“Orang asing sering ke sini, nanya ke saya. Enggak tahu mau apa, nanyain suaminya korban. Jadi tiba-tiba nanya ke sini aja itu orang asing, banyak lah beberapa kali ada,” ucap Yogi.

Berikut surat wasiat yang di dapat dari lokasi kejadian :

Mamah, bapa, ema, bapa, teteh, aa sadayana hampura abi, hampura abi ngalakukeun kieu.

abi tos cape lahir batin, abi tos teu kuat ngajalani hirup kieu, abi cape hirup ngagugulung hutang nu euweuh beresna, kalah beuki nambahan beuki dieu teh. Bari abi te apal hutang ka saha wae, sabaraha atawa urut naon……

Abi cape boga salaki gede bohong wae teh, euweuh sadarna. Abi cape dinyerihatekeun wae teh, puguh ning ku batur geus dikucilkeun, pada ngomong keun, pada mikangewa bari jeung teu ramasa salah.

Boga salaki kalah hayoh we gede bohong jeung gede hutang, CAPEEEEEEEEEEEEE sugan abi jeung budak geus maot mah aya sadarna, mun henteu sadar ge keun bae nu penting teu nyangsarakeun ka budak abi.

Era karunya ngahesekeun wae lanceuk + kolot teh, abi geus eweuh mah moal ngahesekeun wae.

Hampura abi teu bisa mulang tarima KA kolot jeung lanceuk² .

Aa Alif, Dede Arlan, hampura mamahnya. Jalana kudu kieu, bakat ku nyaah mamah teh, daripada ditinggalkeun ku mamah, karunya ka ema…..

Mamah leuwih rido ka naraka daripada ninggal Aa + dede sangsara. da Aa + dede mah can gaduh dosa. keun we mamah nu nanggung dosana ka naraka, teu rido hirup dibawa susah Wae ku mamah teh.

Hampura mamah teu tiasa nyumponan Sagala kabutuhan Aa + dede, hampura mamah teu tiasa ngabahagiakeun Aa + dede

Hampura aa teu jadi tari nya. hampura Mamah.

Aa + dede mah Insha Alloh ka surga…

Mamah, bapa, ema, bapa, teteh, dan aa, maafkan saya. Maafkan saya melakukan hal ini.
Saya sudah lelah lahir batin, saya sudah tidak kuat menjalani hidup seperti ini. Saya lelah hidup terus-terusan terlilit utang yang tidak ada habisnya, malah semakin hari semakin bertambah. Padahal, saya tidak tahu utang kepada siapa saja, berapa jumlahnya, atau utang dari mana…
Saya lelah punya suami yang selalu bohong, tidak ada kesadarannya sama sekali. Saya lelah terus-menerus disakiti hatinya, sudah jelas-jelas dikucilkan orang lain, diomongin, dibenci, padahal tidak merasa berbuat salah.
Punya suami malah terus-terusan berbohong dan berutang. SAYA SANGAT LELAH. Saya harap, jika saya dan anak-anak sudah meninggal, dia akan sadar. Jika tidak sadar pun tidak apa-apa, yang penting tidak menyengsarakan anak-anak saya.
Saya malu dan kasihan selalu menyusahkan kakak-kakak dan orang tua. Jika saya sudah tidak ada, saya tidak akan menyusahkan lagi.
Maafkan saya tidak bisa membalas budi kepada orang tua dan kakak-kakak.

Kepada: Aa Alif dan Dede Arlan
Aa Alif, Dede Arlan, maafkan mamah. Jalannya harus seperti ini, karena mamah sangat sayang. Daripada ditinggalkan oleh mamah, kasihan pada nenek…
Mamah lebih rela ke neraka daripada melihat Aa dan dede sengsara. Sebab, Aa dan dede belum punya dosa. Biar mamah saja yang menanggung dosanya ke neraka. Mamah tidak rela hidup terus-terusan susah.
Maafkan mamah tidak bisa memenuhi segala kebutuhan Aa dan dede. Maafkan mamah tidak bisa membahagiakan Aa dan dede.
Maafkan mamah, Aa tidak jadi menari ya. Maafkan mamah.
Aa dan dede, insya Allah kalian akan masuk surga

Terjemahan ke Bahasa Indonesia