Tangisan Pembongkar Tindakan Keji Remaja Sukabumi

Posted on

Seorang bocah perempuan berusia 4 tahun di Kabupaten Sukabumi kini tak bisa ceria lagi. Selain mengalami trauma secara fisik, psikologisnya pun ikut terguncang setelah menjadi korban pencabulan.

Ironisnya, terduga pelakunya adalah seorang remaja yang masih berusia 19 tahun. Kasus ini pun sebetulnya sudah dilaporkan sejak Mei 2025 lalu, namun belum mendapat tindakan dari pihak kepolisian.

Peristiwa memilukan ini bisa terbongkar setelah orang tua korban curiga dengan perubahan perilaku dari anaknya. Korban kerap menangis dan mengeluh kesakitan di bagian vital saat buang air kecil, hingga membuat orang tuanya menaruh kecurigaan.

Tadinya, bocah itu enggan bercerita karena ditengarai mendapat ancaman darin terduga pelakunya. Namun setelah dibujuk beberapa kali, anak yang masih polos ini akhirnya berani menceritakan semua tragedi memilukan yang telah ia alami.

“Ketahuannya itu begini, si anak itu ditanya sama ibunya mau kencing itu nangis, kenapa? Sakit, kenapa? Dikira sakit apa ternyata anak ditanya sama pelaku digini-gini katanya,” kata US (55) selaku kakek korban saat dikonfirmasi infoJabar, Kamis (11/9/2025).

Berdasarkan keterangan keluarga, pelaku kerap datang ke rumah korban. Kemudian pada suatu hari, korban dibawa ke rumah pelaku hingga terjadi peristiwa dugaan pencabulan tersebut setelah sebelumnya diiming-imingi makanan.

“Awalnya korban itu lagi di rumah, kemudian anak itu dibawa ke rumah pelaku setelah itu dikasih makanan sama pelaku itu langsung kejadian (dugaan pencabulan). Bahasanya mah bukan satu kali, lebih tiga kali itu sudah keseringan makanya anak itu sering kesakitan,” ujarnya.

Ancaman pun sempat dilontarkan terduga pelaku kepada korban. Dia mengancam untuk tidak menceritakan tindakan keji yang dia lakukan, hingga membuat si anak menjadi ketakutan.

Namun kemudian, setelah tindakan keji itu terbongkar, keluarga lalu melaporkan kasus ini ke aparat setempat. Sayangnya, meski mereka sempat bertemu dengan pelaku dan terduga pelaku mengakui perbuatannya, tapi tak ada respons tegas dari aparat.

“Sudah ngaku dia, sudah gitu saya bilang ke Pak Desa, ya pak Desa tanggapannya lain-lain percuma bilang. Ya sudah saya langsung laporan ke Polres Sukabumi Kota, anaknya dibawa sama bapak ibunya, sudah selesai (laporan) sampai saat ini juga belum ada tanggapan,” ungkapnya.

Laporan polisi pun dilayangkan pada Mei 2025. Di sisi lain, korban yang membutuhkan pengobatan dan pendampingan tak dapat bantuan dari pemerintah.

“Kondisi korban, alhamdulillah sudah ada tetangga yang membantu membiayai pengobatan. Pelaku mah nggak bertanggung jawab. Orang tuanya buruh serabutan dan korban anak bungsu, yang pertama perempuan juga usia 12 tahun,” kata dia.

Keluarga korban berharap, kasus ini ditanggapi dengan serius dan pelaku dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Ya ingin saya pelaku ditangkap, diadili, biar ada kejelasan hukum. Cucu saya gimana masa depannya,” ucapnya.

Kapolsek Kadudampit Ipda Suhendar membenarkan peristiwa tersebut. Saat ini, kasus tersebut masih ditangani Unit PPA Sat Reskrim Polres Sukabumi Kota.

“Betul ada laporan dari orang tua korban serta sudah membuat LP dan dalam penanganan Sat Reskrim Polres Sukabumi Kota,” kata Suhendar.