Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Gelombang panas ekstrem melanda sejumlah negara di Eropa bagian selatan, memaksa warga dan wisatawan mencari perlindungan dari suhu yang mencapai lebih dari 40 derajat Celsius. Pemerintah setempat memperingatkan bahwa cuaca panas ini meningkatkan risiko terjadinya kebakaran hutan secara luas.
Negara-negara seperti Italia, Spanyol, Portugal, dan Yunani mengalami lonjakan suhu yang ekstrem dalam beberapa hari terakhir. Melansir infoTravel, fenomena ini menjadi bukti nyata dari meningkatnya tantangan akibat pemanasan global dan perubahan iklim, di mana cuaca ekstrem diprediksi akan semakin sering dan parah terjadi di kawasan tersebut.
Di Portugal, dua pertiga wilayahnya berada dalam status siaga tinggi pada Minggu (29/6/2025), menyusul ancaman gelombang panas dan kebakaran hutan. Ibu kota Lisbon diperkirakan mencatat suhu hingga 42 derajat Celsius.
Sementara itu, di Italia, wilayah seperti Lazio, Tuscany, Calabria, Puglia, dan Umbria bersiap untuk menerapkan larangan bekerja di luar ruangan pada jam-jam terpanas. Kebijakan ini diambil sebagai respons terhadap suhu yang mencetak rekor baru. Serikat pekerja Italia bahkan mendorong pemerintah untuk memperluas kebijakan tersebut secara nasional.
Kementerian Kesehatan Italia menetapkan status siaga panas tertinggi bagi 21 dari 27 kota yang dipantau. Beberapa di antaranya merupakan destinasi wisata utama seperti Roma, Milan, dan Naples.
Di Roma, wisatawan terlihat mencari perlindungan di tempat-tempat teduh di sekitar situs ikonik seperti Colosseum dan Air Mancur Trevi. Banyak yang menggunakan payung dan meminum air dari keran umum untuk tetap terhidrasi.
Situasi serupa juga terjadi di Milan dan Naples. Di sana, pedagang kaki lima menjajakan limun kepada penduduk dan turis sebagai cara menyegarkan diri di tengah cuaca terik.
Yunani juga menetapkan status siaga tinggi terhadap potensi kebakaran hutan. Gelombang panas musim panas yang pertama diperkirakan akan berlanjut hingga akhir pekan.
Sebuah kebakaran besar terjadi di selatan Athena pada Kamis lalu, yang memaksa evakuasi warga dan penutupan jalan di sekitar Kuil Poseidon kuno.
Kobaran api yang diperparah oleh angin kencang menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah dan mengirimkan asap tebal ke langit.
Tak hanya itu, beberapa pulau wisata di Yunani dilaporkan mulai memberlakukan pembatasan pasokan air demi mengantisipasi lonjakan konsumsi selama gelombang panas berlangsung.
Artikel ini sudah tayang di infoTavel
