SPMB 2025 Eror, Pendaftaran di SMAN 1 Simpenan Pakai Nomor Antrean

Posted on

Proses pendaftaran siswa baru atau SPMB 2025 tingkat SMA di Kabupaten Sukabumi ikut terkendala sistem diduga karena melonjaknya traffic kunjungan. Salah satunya terjadi di SMAN 1 Simpenan.

Sejak pagi, calon siswa yang datang ke sekolah tersebut tidak bisa langsung mendaftar secara online karena gangguan server SPMB Provinsi Jawa Barat.

Kepala SMAN 1 Simpenan, Herman Hermawan, mengatakan sekolahnya sudah mengerahkan empat operator sejak pagi. Namun, seluruh proses pendaftaran harus tertunda karena sistem dari pusat tidak dapat diakses.

“Kita tidak bisa nginput karena error sistem dari sananya, inikan kita kebetulan ke Simpenan itu semuanya lewat langsung ke sekolah, kita bantu 4 operator, tapi keadaan server SPMB-nya kayanya tidak menampung pendaftar,” kata Herman kepada infoJabar, Rabu (11/6/2025).

Menurut Herman, pada hari sebelumnya pihaknya masih bisa memproses pendaftaran hingga malam hari. Tapi hari ini, sistem benar-benar tidak bisa diakses sejak pagi.

“Kalau kemarin kita masih bisa sampai malam 11 orang, kalau sekarang jam segini dari pagi muter terus, gak bisa diakses. Dampaknya ya sementara kan gak ada manual dulu,” lanjutnya.

Karena tidak diperbolehkan melakukan input manual, pihak sekolah mengambil inisiatif membuat daftar antrean secara manual. Tujuannya agar para pendaftar tetap terdata dan bisa dilayani setelah sistem normal kembali.

“Kita sudah ada daftar, dikasih antrian, nomor antrian. Kalau nanti sudah lancar ya kita layani, karena mereka kan sudah punya nomor antrian untuk daftar ini. Tapi kan kebijakan di sana (provinsi) gak ada manual, sementara itu kan harus online, jadi hanya daftar antrean dulu untuk sementara,” jelas Herman.

Data sementara mencatat, jumlah pendaftar yang mengambil nomor antrean sejak kemarin hingga hari ini sudah mencapai hampir 190 orang. Sebelumnya, pihak sekolah juga pernah membuka link pendaftaran sementara untuk menampung animo masyarakat.

“Kalau peminat di SMA Simpenan, kalau kemarin kita pernah bikin link daftar sementara ya, kita sudah di atas 330-an. Kuotanya sendiri 288 untuk 8 kelas,” ucapnya.

Untuk tahap pertama, jalur pendaftaran yang dibuka mencakup zonasi (domisili), mutasi karena pekerjaan orang tua, dan keluarga tidak mampu. Sedangkan tahap kedua, yang dijadwalkan dimulai tanggal 20 Juni 2025, diperuntukkan untuk jalur prestasi akademik dan non-akademik.

“Tahap satu sekarang itu mulai domisili, terus mutasi orang tua karena pekerjaan, lalu keluarga tidak mampu. Tahap dua nanti kita kan tanggal 20 ke sana, tahap dua itu prestasi semua, baik akademik maupun non akademik,” terang Herman.

Pengumuman hasil seleksi tahap pertama dijadwalkan keluar pada sekitar tanggal 20 Juni 2025. Hingga saat ini, pihak sekolah masih menunggu perbaikan sistem dari panitia provinsi.

“Kalau itu nanti besok kalau ke sini, situasi orang tua, ya itu kita kan gak ada kebijakan manual ya. Kalau adamah harus ini (online),” pungkasnya.

Sekolah Inisiatif Beri Nomor Antrean