Selang sehari setelah heboh pertalite tercampur air, shelter pengisian BBM untuk sepeda motor di SPBU 34.46109 Jalan Raya Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, terpantau melayani pembeli, Selasa (4/11/2025) pagi.
Beberapa sepeda motor terpantau antre untuk mengisi BBM, sekitar pukul 08.00 WIB. Hal ini sempat memicu tanda tanya, mengingat sebelumnya pihak Pertamina menyatakan, menghentikan sementara penjualan pertalite di SPBU tersebut.
Menyikapi hal itu, Sales Brand Manager Pertamina Tasikmalaya Faishal Fahd menegaskan, penutupan sementara penjualan pertalite di SPBU tersebut masih berlaku.
“Sampai dengan sekarang SPBU tersebut masih belum menyalurkan pertalite lagi karena sedang perbaikan,” kata Faishal.
Setelah melakukan konfirmasi kepada pihak SPBU, Faishal menjelaskan, antrean sepeda motor yang terjadi pagi tadi adalah pengisian BBM jenis pertamax.
“Izin itu ngisinya pertamax bukan pertalite, dan saat ini shelter motornya kita tutup sementara yah,” imbuh Faishal.
Pantauan siang ini, pihak SPBU akhirnya menutup total pelayanan penjualan di shelter pengisian sepeda motor.
Penjualan di SPBU itu saat ini hanya untuk BBM selain pertalite, dan itu pun dilakukan di shelter pengisian kendaraan roda empat.
Sebelumnya SPBU yang dikenal dengan sebutan Pom Padayungan ini membuat puluhan pengendara sepeda motor mengalami gangguan mesin. Hal itu akibat adanya kontaminasi air dalam pertalite yang mereka jual.
Kontaminasi air dalam pertalite terbukti saat tim gabungan yang terdiri dari Pertamina, Polres Tasikmalaya Kota dan Pemkot Tasikmalaya melakukan pengujian.
Saat dilakukan pengisian ke gelas takar, terlihat jelas ada endapan bahan lain yang diduga air. Petugas mengambil sampel hingga 3 gelas takar, semua hasilnya terdapat endapan air. Kadar kontaminasinya lebih dari 10 persen.
Atas temuan ini, pihak Pertamina langsung melakukan penanganan, termasuk menghentikan penjualan dan melakukan evaluasi. Pihak Pertamina juga membuka posko pengaduan bagi masyarakat yang merasa dirugikan.
“Kami dari Pertamina memohon maaf. Kepada masyarakat yang memang terlanjur mengisi di SPBU ini, dan didapati campuran air, mohon untuk dapat langsung ke SPBU untuk melaporkan dan akan kita ganti biaya perbaikan yang memang keluar akibat dari kontaminasi tersebut,” kata Faishal.
Sementara itu terkait penyebab kontaminasi, hasil pemeriksaan sementara tidak ada unsur kesengajaan. Diduga air masuk ke dalam tangki pendam akibat adanya kesalahan fungsi di bagian tangki pendam.
Tingginya curah hujan yang terjadi pada Sabtu lalu juga, menurut Faishal turut memicu terjadinya kontaminasi tersebut.
“Untuk penyebabnya ini tidak ada unsur kesengajaan. Karena pada hari Sabtu kemarin terjadi hujan yang cukup deras, yang kemudian di SPBU ini terdapat malfungsi pada bagian penyimpanan atau tangki pendamnya, yang saat ini sedang dilakukan perbaikan,” kata Faishal.
