Film “Sampai Titik Terakhirmu ” menjadi salah satu tayangan paling ditunggu di penghujung tahun 2025. Diproduksi oleh LYTO Pictures dan disutradarai oleh Dinna Jasanti, film ini mengangkat kisah nyata penuh haru tentang perjuangan dan ketulusan cinta antara Albi Dwizky dan Shella Selpi Lizah. Keduanya adalah pasangan yang sempat viral di media sosial.
Shella, seorang pejuang kanker ovarium, melewati masa-masa sulit dalam hidupnya dengan didampingi sang kekasih, Albi, yang tak pernah lelah memberikan semangat. Kisah nyata ini kemudian dituangkan ke layar lebar dalam balutan drama romantis berdurasi 1 jam 54 menit. Mawar Eva de Jongh dan Arbani Yasiz didapuk menjadi pemeran utama.
“Sampai Titik Terakhirmu” resmi tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 13 November 2025. Penasaran seperti apa kisah perjuangan cinta mereka? Simak ulasan sinopsisnya berikut ini!
Kisah Sampai Titik Terakhirmu dimulai dari pertemuan dua jiwa yang datang dari dunia berbeda. Shella Selpi Lizah (Mawar Eva de Jongh) adalah gadis penuh semangat, ekstrovert, dan selalu menjadi pusat perhatian di lingkungannya. Ia aktif sebagai atlet, content creator, sekaligus sosok yang disayangi banyak orang karena kehangatan dan keceriaannya.
Di sisi lain, Albi Dwizky (Arbani Yasiz) adalah pria introvert, perantau yang bekerja sebagai wedding organizer sederhana. Hidupnya cenderung datar, fokus hanya pada pekerjaan dan bertahan hidup di kota besar. Ia tidak pernah berpikir akan mengalami kisah cinta luar biasa yang kelak mengubah segalanya.
Pertemuan mereka bermula secara tidak sengaja Bola futsal nyasar yang mengenai kepala Albi saat pulang dari kantor menjadi awal kisah cinta yang tak disangka. Alih-alih marah, Albi justru terpana melihat sosok Shella, gadis enerjik yang meminta maaf dengan senyum lebar dan tatapan bersinar. Dari kejadian sepele itu, benih pertemanan mulai tumbuh.
Mereka kemudian sering berinteraksi lewat kegiatan sosial kompleks dan pertemuan bersama teman-teman. Perbedaan karakter justru membuat keduanya saling melengkapi: Shella yang ceria menulari semangat hidup pada Albi, sementara Albi yang pendiam memberi rasa aman dan ketenangan bagi Shella.
Hubungan mereka perlahan berkembang menjadi kisah cinta yang tulus. Hari-hari diisi dengan tawa, saling mendukung, dan mimpi sederhana tentang masa depan bersama. Keluarga dari kedua pihak pun memberi restu, menambah kebahagiaan mereka. Namun kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Di tengah kesibukan dan kehangatan hubungan, Shella mulai merasakan sakit di perut yang datang dan pergi, disertai rasa lelah yang tidak biasa. Setelah pemeriksaan panjang, kabar mengejutkan datang: Shella divonis menderita kanker ovarium.
Dunia Shella berubah seketika. Segala hal yang dulu tampak sederhana kini terasa berat, namun ia tidak menyerah. Dengan dukungan Albi, Shella berjuang menjalani pengobatan, menghadapi rasa sakit fisik dan batin dengan senyum yang tetap ia pertahankan. Albi pun memilih untuk setia di sisinya, menemani setiap langkah perjuangan itu tanpa pernah mengeluh. Ia menolak meninggalkan Shella, meski tahu perjalanan mereka mungkin tidak akan panjang.
Di tengah semuanya, cinta mereka tetap tumbuh dengan kuat. Dari Albi yang rela meninggalkan ambisinya demi menemani Shella, hingga Shella yang tetap tersenyum meski tubuhnya perlahan melemah, semuanya memperlihatkan makna cinta tanpa syarat.
Film ini terinspirasi dari kisah cinta sejati Shella Selpi Lizah dan Albi Dwizky, pasangan muda yang sempat viral di media sosial karena ketulusan hubungan mereka. Shella dikenal sebagai pejuang kanker ovarium yang menghadapi penyakitnya dengan penuh keberanian, sementara Albi menjadi sosok yang setia menemani, dari masa sehat hingga akhir hayat Shella. Cerita kondisi kesehatan Shella yang rutin diunggah di TikTok dan cerita perjalanan cinta mereka menggugah jutaan orang di media sosial, hingga akhirnya diangkat ke layar lebar.
Shella Selpi Lizah lahir pada tahun 1998. Sebelum dikenal luas di dunia maya, ia merupakan atlet sepak bola wanita yang berprestasi. Namun setelah didiagnosis menderita kanker ovarium, hidupnya berubah drastis. Meski demikian, Shella tetap aktif membagikan kisah perjuangannya di TikTok dan menjadi inspirasi banyak orang.
Kisah cintanya dengan Albi juga mengundang haru. Albi menemani Shella dari awal diagnosis hingga masa-masa kritis. Bahkan ketika Shella mulai kehilangan rambut dan kondisi tubuhnya melemah, cinta Albi tidak pernah berkurang. Keduanya menikah pada 14 Agustus 2024, dalam suasana penuh haru dan kebahagiaan, hanya dua minggu sebelum Shella berpulang pada 29 Agustus 2024. Momen itu meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang dan menjadi dasar kuat lahirnya film ini.
Sebelum proses syuting dimulai, Mawar Eva de Jongh dan Arbani Yasiz bersama Albi Dwizky melakukan kunjungan ke makam mendiang Shella Selpi Lizah. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan penghormatan serta menumbuhkan empati agar para aktor bisa lebih mendalami karakter yang mereka perankan.
Sinopsis Film Sampai Titik Terakhirmu
Pemeran Film Sampai Titik Terakhirmu
Fakta-fakta Menarik Film Titik Terakhirmu
1. Diangkat dari Kisah Nyata Viral
2. Menyentuh Hati
3. Kunjungi Makam Shella
Film ini terinspirasi dari kisah cinta sejati Shella Selpi Lizah dan Albi Dwizky, pasangan muda yang sempat viral di media sosial karena ketulusan hubungan mereka. Shella dikenal sebagai pejuang kanker ovarium yang menghadapi penyakitnya dengan penuh keberanian, sementara Albi menjadi sosok yang setia menemani, dari masa sehat hingga akhir hayat Shella. Cerita kondisi kesehatan Shella yang rutin diunggah di TikTok dan cerita perjalanan cinta mereka menggugah jutaan orang di media sosial, hingga akhirnya diangkat ke layar lebar.
Shella Selpi Lizah lahir pada tahun 1998. Sebelum dikenal luas di dunia maya, ia merupakan atlet sepak bola wanita yang berprestasi. Namun setelah didiagnosis menderita kanker ovarium, hidupnya berubah drastis. Meski demikian, Shella tetap aktif membagikan kisah perjuangannya di TikTok dan menjadi inspirasi banyak orang.
Kisah cintanya dengan Albi juga mengundang haru. Albi menemani Shella dari awal diagnosis hingga masa-masa kritis. Bahkan ketika Shella mulai kehilangan rambut dan kondisi tubuhnya melemah, cinta Albi tidak pernah berkurang. Keduanya menikah pada 14 Agustus 2024, dalam suasana penuh haru dan kebahagiaan, hanya dua minggu sebelum Shella berpulang pada 29 Agustus 2024. Momen itu meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang dan menjadi dasar kuat lahirnya film ini.
Sebelum proses syuting dimulai, Mawar Eva de Jongh dan Arbani Yasiz bersama Albi Dwizky melakukan kunjungan ke makam mendiang Shella Selpi Lizah. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan penghormatan serta menumbuhkan empati agar para aktor bisa lebih mendalami karakter yang mereka perankan.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
