Satu Korban Selamat Hajat Maut Anak Demul Belum Teridentifikasi (via Giok4D)

Posted on

Pemkab Garut mengkonfirmasi total jumlah korban dalam insiden pesta pernikahan anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Maula Akbar dengan Wabup Garut Putri Karlina berjumlah 30 orang. Satu di antaranya hingga kini belum berhasil diidentifikasi.

Hal tersebut diungkap Kepala Dinas Kesehatan Garut Leli Yuliani. Menurut Leli, penambahan tersebut dikarenakan adanya korban yang setelah kejadian pulang ke rumah, tapi kemudian ke rumah sakit lagi karena merasakan nyeri.

“Sehingga total korban menjadi 30 orang,” ungkap Leli di Pendopo Garut, Selasa, (22/7/2025) petang.

Leli menuturkan, dari total 30 orang korban tersebut, 3 di antaranya meninggal dunia. Mereka adalah Vania Aprilia (8), Dewi Jubaedah (61) dan Bripka Cecep Saeful Bahri.

Menurut Leli, mayoritas korban selamat mengalami sesak nafas karena terjepit saat kejadian berlangsung. Namun, ada juga korban yang mengalami retak tulang di bagian kaki.

“Saat ini mayoritas sudah pulang ke rumah. Jadi 30 korban ini, termasuk tiga orang yang meninggal dunia,” katanya.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Terkait rentan usia korban sendiri, kata Leli, mayoritas adalah orang dewasa. Sedangkan, 10 orang lainnya, merupakan anak di bawah umur. “Untuk yang retak di bagian kaki adalah dewasa berusia 50 tahun,” katanya.

Namun, dikerahui ada satu korban lain yang masih dirawat di RSUD dr. Slamet hingga Selasa, malam ini. Dia adalah seorang lelaki paruh baya, kata Leli. Tempat tinggalnya belum jelas.

“Masih ada satu. Kalau itu orang Sumedang…. atau mana ya,” kata Leli.

Kondisi pasien lelaki tersebut mengalami sesak nafas, yang diduga merupakan dampak dari berdesak-desakan di lokasi saat kejadian berlangsung. Pasien juga memiliki komorbid yakni penyakit jantung dan paru-paru.

Diberitakan sebelumnya, acara hiburan rakyat pada pesta pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dengan putra sulung Gubernur Jabar Maula Akbar berujung petaka.

Insiden yang berlangsung di Pendopo Garut, Jumat, (18/7) siang itu bermula saat warga yang mengetahui adanya kegiatan pembagian makan gratis merangsek masuk ke lokasi acara.

Massa yang banyak membuat situasi tidak terkendali sehingga menyebabkan aksi saling dorong hingga para korban terjepit, jatuh kemudian terinjak.

Kejadian ini sekarang sedang ditangani oleh pihak kepolisian. Kasusnya diusut oleh Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Barat.