Malam itu hujan turun deras di kawasan Panawangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Yaya Rachman, 65 tahun, tak menyangka hujan deras yang mengguyur kampungnya akan menjadi musibah baginya. Bagian rumahnya tiba-tiba retak, lantai dan dinding terbelah, dan struktur bangunan tampak miring. Kondisi tersebut terjadi akibat longsor yang menggerus tanah di bawah rumahnya.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Rumah rusak akibat longsor membuat Yaya dan keluarganya harus mengungsi ke rumah kerabat. Mereka mengosongkan rumah tempatnya berlindung karena khawatir bangunan sewaktu-waktu ambruk.
Kepala Pelaksana BPBD Ciamis Ani Supiani membenarkan adanya peristiwa longsor yang mengakibatkan satu rumah rusak berat. Setelah mendapat laporan, anggota BPBD Ciamis langsung mendatangi ke lokasi untuk melakukan penanganan dan assessment. Kejadian itu diketahui pertama kali pada Sabtu (6/12/2025).
Ani menjelaskan, bangunan tersebut berdiri di atas tanah bekas urugan yang baru selesai dibangun sekitar dua tahun lalu. Kondisinya masih belum benar-benar padat.
“Di bawah rumah juga terdapat lahan basah atau bekas kolam. Ditambah lagi tidak adanya talang atap, sehingga air hujan langsung jatuh ke sisi bangunan dan membuat tanah di sekelilingnya semakin labil,” ujar Ani, Senin (8/12/2025).
Akibat kombinasi faktor itu, bagian ruang tamu rumah Yaya rusak parah. Pondasi, kolom, balok, rangka atap, dinding, hingga lantainya ikut terbelah. BPBD menilai tingkat kerusakannya masuk kategori Rusak Berat, mencapai sekitar 72 persen.
“Rumah mengalami rusak berat, penghuni sementara mengungsi, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ungkapnya.
Untuk penanganan awal, BPBD Ciamis bersama aparat desa dan kecamatan sudah turun ke lokasi untuk melakukan assessment dan menyalurkan logistik darurat.
