Ringkasan Pelajar SMA Ubah Foto Teman Jadi Gambar Syur di Cirebon

Posted on

Ketenangan sejumlah siswi di salah satu SMA di Cirebon kini sedang terusik. Masalahnya, muncul foto editan yang begitu vulgar hingga membuat sejumlah orang dilanda kemarahan.

Kasus ini terbongkar usai sejumlah korban berani untuk buka suara. Ternyata, ironisnya, pelaku yang mengedit foto vulgar itu masih berstatus sebagai pelajar SMA.

Memang belum diketahui berapa korban yang terkena imbas dari editan foto vulgar itu. Kemudian pada Senin (25/8/2025), sejumlah pihak terkait melakukan pertemuan untuk membahas terkait dengan kasus ini.

Beberapa pihak yang hadir adalah Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Cirebon (DP3APPKB) Kota Cirebon, Suwarso Budi. Selain itu, sejumlah kuasa hukum dari para korban maupun pihak pelaku pun turut hadir di lokasi pertemuan.

Sharmila, kuasa hukum yang mendampingi lima korban, sebelumnya membeberkan sejumlah informasi terkait kasus ini. Menurut Sharmila, terduga pelaku merupakan pelajar SMA di Cirebon.

Dalam aksinya, pelaku mengambil foto para korban lalu memanipulasinya menggunakan aplikasi pengedit gambar. Hasil editan itu pun seolah-olah korban berpose vulgar, padahal foto aslinya tidak demikian.

“Fotonya itu diedit jadi foto syur,” kata Sharmila.

Dari hasil pendalaman, orang yang melakukan proses pengeditan foto hanya satu. Namun disinyalir, jumlah pihak yang diduga terlibat dalam kasus ini ada beberapa orang.

“Yang terlibat lebih dari satu. Jadi ada yang suplai foto, ada yang mengedit,” kata dia.

Dalam pertemuan itu, seorang ibu dari salah satu korban tampak tak kuasa menahan tangis. Raut sedih bercampur emosi tampak jelas di wajahnya.

“Kita semua keluarga korban sangat terpukul atas kejadian ini. Anak kami punya masa depan,” ucap dia.

Ibu itu mengaku sangat tidak terima foto putrinya dimanipulasi atau diedit hingga berubah menjadi gambar yang tak senonoh. Sementara itu, Reza, yang juga menjadi kuasa hukum dari sejumlah korban menginginkan adanya proses hukum dalam kasus ini agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

“Karena kan ada undang-undang sistem peradilan pidana anak. Biar nanti pihak kepolisian yang menentukan. Kita semua berharap bisa mengawal kasus ini sampai para korban bisa mendapatkan keadilan,” kata Reza.

Kasus ini mendapatkan respons dari pemerintah setempat. Kepala DP3APPKB Kota Cirebon, Suwarso Budi mengatakan pihaknya akan menyediakan layanan pendampingan bagi para korban, sekaligus berkoordinasi dengan kepolisian.

“Buat keluarga korban, kita menyediakan layanan pendampingan. Saya yakin masing-masing keluarga punya referensi. Tapi kalau memang membutuhkan, bisa menghubungi kami. Nanti kami berkoordinasi dengan sekolah,” kata Budi.

“Karena memang yang terpenting itu adalah memulihkan mental anak-anak kita, sehingga masa depannya tidak terganggu dengan permasalahan-permasalahan ini,” sambung dia.

Setelah kasus itu jadi sorotan, orang tua pelaku yang manipulasi foto siswi SMA di Cirebon menyampaikan permohonan maaf kepada para korban dan keluarganya. Mereka mengaku menyesalkan perbuatan anaknya yang mengedit foto para siswi hingga menjadi gambar tak senonoh.

Salah satu orang tua pelaku menyampaikan permohonan maaf kepada para korban dan keluarganya. Permintaan maaf itu disampaikan dalam sebuah pertemuan bersama orang tua korban di salah satu lokasi di Kota Cirebon.

“Kami sekeluarga sudah merasakan apa yang telah dibuat oleh anak saya. Dan saya sepenuhnya menyadari dan siap menerima sanksi apapun yang akan kami terima,” ucap ayah dari salah satu pelaku.

“Adapun klarifikasi dari saya dan keluarga, saya bukan membela sebenar-benarnya anak saya, dan juga tidak membenarkan semua apa yang terjadi. Namun sebagai seorang bapak, tentunya berharap ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Itu harapan saya dan keluarga. Izinkan saya sebagai orang tua untuk bisa mendidik anak saya lebih dalam lagi, tentunya secara agama,” sambung dia.

Permohonan maaf juga diutarakan oleh kedua pelaku lain melalui kuasa hukumnya, Angga. Di hadapan para orang tua korban, Angga menyampaikan permohonan maaf atas kasus manipulasi foto yang dilakukan olen kedua kliennya.

“Mungkin pihak keluarga (kedua terduga pelaku) tidak bisa lebih tegar untuk duduk di sini. Maka dari itu, saya mewakili pihak keluarga dan sebagai kuasa hukum dari pihak keluarga. Pertama-tama kami menyampaikan rasa penyesalan atas kejadian yang menimpa para korban,” kata Angga.

“Permintaan maaf yang sedalam-dalamnya, kami mewakili dari ananda berdua. Pelaku masih anak di bawah umur, sama seperti para korban, masih sama-sama punya harapan,” kata dia menambahkan.

Terkait kejadian ini, lanjut Angga, orang tua dari kedua pelaku mengaku sangat terpukul atas perbuatan yang dilakukan anak mereka.

“Orang tua dari ananda ini mengucapkan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya. Harapan kami, bisa diberikan kesempatan bagi ayahanda dan ibundanya untuk dapat lebih mendidik ananda menjadi lebih baik, serta berharap mendapat pendampingan dari dinas terkait,” ucap Angga.

Permohonan Maaf Orang Tua Pelaku