Polisi Ungkap Fakta Baru Terkait Kerangka Manusia di Hutan Cisagu

Posted on

Polisi mengungkap fakta baru terkait kerangka manusia yang ditemukan di hutan Cisagu, Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Ciri-ciri korban mulai terkuak berdasarkan keterangan warga yang sempat melihat orang asing melintas di sekitar lokasi sekitar empat bulan lalu.

“Empat bulan ke belakang warga sempat menegur orang asing yang melintas,” ujar Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono, Selasa (22/4/2025).

Menurut Hartono, orang tersebut sempat diajak berbincang oleh warga setempat. “Saat ditanya ‘mau ke mana?’, orang itu menjawab ‘bade ka payun‘ (ke depan),” ungkapnya.

Yang menarik perhatian warga adalah penampilan orang itu. Ia mengenakan pakaian yang cukup mencolok.”Ciri-cirinya memakai celana pendek dan membawa sarung bermotif kotak-kotak yang diselendangkan,” kata Hartono.

Dari hasil pemeriksaan awal dan keterangan saksi, polisi menduga orang tersebut hendak bertapa di kawasan Gunung Puntang. “Diduga kuat orang itu hendak bertapa. Ciri-cirinya juga cocok dengan kerangka yang ditemukan,” tegas Hartono.

Sebelumnya, kerangka manusia itu ditemukan oleh seorang pemburu babi yang sedang menghalau hewan liar di area pertanian warga. Susunan tulang belulang tampak utuh, terdiri dari tengkorak, tulang punggung, rusuk, hingga lengan dan kaki. Warna tulang kecoklatan, dengan serpihan tanah yang masih menempel.

Lokasi penemuan berada di kawasan kaki Gunung Puntang yang dikenal warga sebagai leuweung larangan atau hutan angker. Wilayah itu dipercaya tidak boleh dimasuki sembarangan, terutama oleh orang luar.

“Tempat itu disebut leuweung geledegan, memang jarang ada yang berani masuk,” kata Kepala Desa Sirnarasa, Okih Suryadi, Senin (21/4/2025).

Okih juga sempat menyebut, informasi dari kepala dusun Gunung Puntang mengarah pada sosok orang asing yang melintas di Kampung Cisagu empat bulan lalu, diduga hendak ziarah. Namun, identitas pasti belum bisa dipastikan hingga kini.

Kerangka tersebut kini telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tenjo Laut. Proses pemakaman dilakukan bersama pihak kepolisian, BPBD, dan tokoh agama.

“Sudah dibawa oleh kepolisian, kabarnya sudah dikuburkan di makam Tenjo Laut,” ujar Okih.

Polisi masih melanjutkan penyelidikan untuk mengungkap identitas korban dan memastikan penyebab kematiannya.