Polemik Penamaan Stasiun Cirebon, Ini Kata PT KAI baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

PT KAI angkat bicara terkait penamaan Stasiun Cirebon. Pihak KAI menjelaskan alasan tidak dicantumkannya nama Kejaksan pada stasiun tersebut, sekaligus memaparkan kelanjutan kerja sama naming rights dengan BT Batik Trusmi.

Sebelumnya, melalui kerja sama itu, Stasiun Cirebon diberi nama Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi dan rencananya akan diresmikan pada 1 Oktober. Namun, rencana tersebut batal dilaksanakan setelah menuai kritik dari berbagai pihak.

Pantauan infoJabar, Kamis (2/10/2025) malam, nama BT Batik Trusmi kini sudah tidak terlihat di kawasan Stasiun Cirebon. Nama stasiun kembali seperti semula, yakni Stasiun Cirebon.

Vice President KAI Daop 3 Cirebon, Mohamad Arie Fathurrochman, menjelaskan bahwa nama resmi stasiun tersebut adalah Stasiun Cirebon.

“Namanya Stasiun Cirebon aja,” terang dia.

Menurutnya, jika nama Kejaksan ingin disematkan pada Stasiun Cirebon, ada sejumlah tahapan yang harus ditempuh terlebih dahulu.

“Ini kan nama formal, jadi butuh prosedur juga untuk mengganti nama Stasiun Cirebon menjadi Cirebon Kejaksan,” ucap Arie.

Ia menjelaskan, perubahan nama pada sebuah stasiun bukan hal yang baru. Sebab, kata dia, hal serupa juga pernah dilakukan di beberapa daerah.

“Ini sudah biasa. Ada beberapa stasiun di luar yang sebelumnya juga sudah berganti nama. Mudah-mudahan ini bisa jadi jalan tengah buat masyarakat Cirebon dengan kami,” kata Arie.

Arie pun menjelaskan terkait prosedur yang harus ditempuh untuk merubah nama sebuah stasiun, termasuk di Stasiun Cirebon.

“(Langkah-langkahnya) Pemkot membuat surat permohonan untuk penyesuaian nama ke direktur PT KAI. Nanti dari kami akan kami proses ke Kementerian Perhubungan. Karena nama-nama itu kan diatur oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian,” kata dia.

Sementara itu, Arie juga menjelaskan mengenai kerja sama naming rights dengan BT Batik Trusmi. Ia mengatakan, saat ini kerja sama tersebut sedang ditinjau ulang.

“Arahan dari manajemen puncak kami, bahasanya ditinjau ulang dengan berbagai aspek yang nanti perlu dikaji. Saya tidak bisa jelaskan satu per satu, tapi pada prinsipnya ini masih dalam kajian ulang,” kata Arie.

Sebelumnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon telah memfasilitasi pertemuan antar pihak untuk membahas persoalan tersebut.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, mengakui ada sejumlah pihak yang merasa keberatan atas rencana penamaan Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi, yang dijadwalkan diresmikan pada 1 Oktober mendatang.

Namun, menurutnya, sorotan terkait penamaan Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi lebih banyak menyangkut hilangnya nama Kejaksan dari stasiun tersebut.

“Kami bertemu dengan perwakilan pegiat budaya, kami bertemu juga dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Cirebon, kemudian kami bertemu dengan perwakilan ormas, OKP. Pada intinya poin yang disampaikan itu adalah terkait dengan nama Kejaksan-nya yang seolah-olah dianggap dihilangkan,” kata Agus saat dikonfirmasi, Rabu (1/10/2025)