Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan upaya penurunan stunting di wilayahnya. Salah satu langkahnya adalah memanfaatkan data sebagai dasar intervensi di lapangan. Hal ini dibahas dalam Rapat Koordinasi Publikasi Data Terkait Percepatan Pencegahan Penurunan Stunting yang digelar Dinas Kesehatan bersama sejumlah pihak.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Indramayu, Sri Anugraeni, mengatakan publikasi data menjadi langkah awal untuk memastikan penanganan stunting berjalan terstruktur dan menyasar kelompok yang tepat.
“Kegiatan ini bertujuan mencari strategi agar penanganan stunting berjalan sistematis,” kata Sri Anugraeni, dikutip dari laman resmi Pemkab Indramayu, Kamis (11/12/2025).
Menurutnya, kecamatan dan desa harus bergerak menjangkau sasaran. Dia menekankan agar data Posyandu yang telah diinput, tidak boleh berhenti sebagai angka, tetapi harus menjadi dasar untuk mengambil keputusan cepat dan tepat dalam penanggulangan stunting.
Sementara itu, Analis Gizi Dinas Kesehatan, Juanda, memaparkan tahapan intervensi yang perlu diperkuat dalam penanganan stunting.
Menurut Juanda, penanganan stunting harus dilakukan dalam tiga tahapan penting, yaitu sebelum hamil, saat hamil, dan setelah anak lahir.
Ia menyebut stunting sebagai isu multidimensi karena tantangan di lapangan tidak hanya berkaitan dengan angka, tetapi juga pola konsumsi, perilaku kesehatan, dan sanitasi lingkungan.
“Dalam menekan stunting, tidak ada satu sektor yang bisa bekerja sendiri. Semuanya harus dilakukan secara bersama,” kata Juanda.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
