Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu terus memaksimalkan jaringan irigasi untuk mendukung sektor pertanian. Upaya ini dilakukan melalui perbaikan dan peningkatan irigasi di puluhan titik, untuk menjaga pasokan air bagi para petani, terutama saat musim tanam.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Indramayu melalui Bidang Sumber Daya Air (SDA) telah melakukan peningkatan jaringan irigasi di puluhan titik berbeda.
Kepala Bidang SDA DPUPR Indramayu, Rahmadi, mengatakan peningkatan jaringan irigasi ini dilakukan sebagai upaya untuk mendukung produktivitas sektor pertanian.
“Peningkatan itu artinya yang sudah baik, kita tingkatkan lagi spesifikasinya, baik pintunya atau yang lainnya. Jadi diupgrade,” terangnya, Jumat (14/11/2025).
Sejauh ini, kata Rahmadi, pihaknya telah melakukan peningkatan jaringan irigasi di puluhan lokasi berbeda. Lokasi-lokasi itu tersebar di berbagai wilayah di Indramayu.
“Yang sudah kami laksanakan ada 28 titik. Seperti di Desa Majasih, di Karanggetas dan di beberapa lokasi lain,” ucap Rahmadi.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Selain meningkatkan jaringan irigasi, Bidang SDA DPUPR Kabupaten Indramayu juga telah melakukan perbaikan irigasi yang mengalami kerusakan.
“Selain peningkatan kita juga melakukan rehabilitasi pada jaringan irigasi yang ada kerusakan-kerusakan,” ungkap Rahmadi.
Rahmadi menambahkan, program ini bertujuan menjaga pasokan air bagi petani, terutama saat musim tanam. Pemkab Indramayu berkomitmen terus mengoptimalkan jaringan irigasi untuk mendukung sektor pertanian.
“Ini memang untuk menunjang kegiatan pertanian. Di PUPR, itu menjadi salah satu prioritas, selain (perbaikan) jalan,” kata Rahmadi.
Sebagai informasi, Kabupaten Indramayu merupakan daerah penghasil padi terbesar di Jawa Barat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2024 produksi padi di provinsi ini tercatat mencapai 8.626.880,00 ton.
Dari jumlah tersebut, Indramayu menjadi penyumbang terbesar dengan produksi 1.399.352,00 ton, disusul Karawang 1.041.531,00 ton dan Subang 968.941,00 ton.
