Alun-alun Sangkala Buana di Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon, tampak lebih hidup. Di antara tenda dan alunan musik, Pekan Kebudayaan Jawa Barat 2025 resmi digelar di alun-alun itu dengan menghadirkan ragam seni dari berbagai daerah selama tiga hari.
Di sekitar lokasi acara, ornamen-ornamen bernuansa tradisional terlihat menonjol. Pintu masuk dibuat menyerupai candi bentar dari susunan bata merah. Meski bukan struktur asli, tampilannya menyatu dengan arsitektur Alun-alun Sangkala Buana yang memang didominasi bata merah.
Tak jauh dari pintu gerbang tersebut, berdiri susunan bambu yang dibentuk seperti gapura selamat datang. Di sampingnya terulur janur yang menambah sentuhan tradisional pada area itu.
Tenda-tenda yang berjajar rapih di lokasi juga tampil menarik. Beberapa dibuat dengan konsep tradisional menggunakan atap jerami.
Panggung utama pun dihiasi ornamen tradisional. Beragam kesenian yang menjadi rangkaian acara akan ditampilkan di panggung ini. Panggung permanen di Alun-alun Sangkala Buana itu sendiri sudah memiliki elemen bata merah dan candi bentar yang menjadi ciri khasnya.
Kepala Disparbud Jabar Iendra Sofyan mengatakan Pekan Kebudayaan Jawa Barat ini digelar untuk merawat, menjaga, dan mempromosikan kekayaan budaya di Jawa Barat. Tahun ini, Kota Cirebon dipilih sebagai tuan rumah.
“Saya minta arahan dari Pak Gubernur, dan beliau menyampaikan, acaranya digelar di Kota Cirebon,” kata Iendra di Kota Cirebon, Jumat (12/12/2025).
Iendra menyebut ajang ini menghadirkan berbagai kesenian dari berbagai daerah di Jawa Barat. Acara akan berlangsung selama tiga hari, yaitu 12 – 14 Desember 2025.
“Untuk acara hari ini sampai dengan hari Minggu, kita akan mencoba menampilkan berbagai budaya dari 27 kabupaten/kota,” kata dia.
Disparbud Jabar juga mendorong para pelajar dari tingkat SD hingga SMA untuk hadir dan menyaksikan pertunjukan budaya di Alun-alun Keraton Kasepuhan Cirebon.
“Tentunya kami sangat berharap murid-murid atau anak-anak sekolah mulai dari SD sampai dengan SMA, kalau bisa dikerahkan untuk melihat pertunjukan kebudayaan. Ini sangat penting, karena mereka lah yang akan meneruskan budaya kita,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, merasa bangga atas diselenggarakannya Pekan Kebudayaan Jawa Barat di Kota Cirebon.
“Alhamdulillah Kota Cirebon mendapatkan kehormatan untuk menjadi tuan rumah. Dan kebetulan lokasinya di alun-alun Sangkala Buana, Keraton Kasepuhan,” katanya.
Gelaran ini menampilkan berbagai kesenian dari daerah-daerah di Jawa Barat, mulai dari tari tradisional hingga musik daerah.
Selain itu, ada juga pameran produk budaya yang menyuguhkan kuliner tradisional dan beragam kerajinan khas dari berbagai daerah di Jabar.
Agus menjelaskan kegiatan ini bukan hanya ajang pertunjukan, tetapi juga ruang untuk mengenalkan kekayaan budaya Jawa Barat kepada masyarakat luas.
“Pekan Kebudayaan Daerah itu menampilkan seni budaya yang ada di Jawa Barat dan itu menjadi sebuah media untuk menyosialisasikan kepada publik,” ujarnya.
