Pemimpin tertinggi umat Katolik dunia, Paus Fransiskus meninggal dunia hari ini, Senin (21/4/2025) pagi dalam usia 88 tahun. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam, termasuk bagi masyarakat Indonesia yang baru saja menerima kunjungan bersejarahnya pada September 2024.
Kunjungan yang disambut antusias oleh masyarakat berbagai golongan tersebut menjadi simbol kerukunan lintas iman di Indonesia. Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia adalah bagian dari kunjungan apostoliknya. Indonesia adalah negara pertama di Asia yang dikunjunginya dalam rangkaian kegiatan tersebut.
Paus Fransiskus tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 3 September 2024. Rombongannya terdiri dari 48 delegasi dan 88 awak media. Salah satu hal yang menarik perhatian adalah penggunaan mobil yang relatif sederhana untuk kategori tamu tinggi negara. Kala itu, Paus Fransiskus dijemput menggunakan mobil Innova Zenix dan memunculkan apresiasi warganet.
Selama berada di Indonesia, Paus menginap di Kedutaan Vatikan serta dua hotel berbintang di Jakarta. Ia dijadwalkan menjalani agenda padat hingga tanggal 6 September 2024.
Salah satu momen paling bersejarah terjadi pada 4 September saat Paus Fransiskus mengunjungi Masjid Istiqlal di Jakarta. Ia disambut langsung oleh Imam Besar Istiqlal Prof. KH Nasaruddin Umar. Dalam pertemuan itu, Paus membuka sepatu sebelum masuk ruang utama masjid sebagai bentuk penghormatan.
Namun, yang menjadi sorotan publik adalah ketika KH Nasaruddin mencium kening Paus Fransiskus di hadapan banyak tokoh agama dan awak media. Momen ini menjadi salah satu momen viral yang banyak diperbincangkan warganet selama kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia.
Usai dari Istiqlal, Paus Fransiskus menyeberang ke Gereja Katedral Jakarta yang berseberangan langsung. Ia memimpin misa khusus bersama para uskup dan tokoh Katolik Indonesia. Kunjungan ke dua tempat ibadah besar ini menjadi simbol kuat toleransi beragama di Indonesia.
Agenda lainnya adalah berkunjung ke Gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), tempat Paus bertemu dengan tokoh lintas agama. Dalam forum tersebut, hadir perwakilan agama Islam, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Dialog difokuskan pada kerja sama lintas iman dalam menjaga perdamaian dan memerangi ekstrimisme.
Dalam pidatonya, Paus menyampaikan bahwa Indonesia adalah contoh nyata tentang bagaimana keberagaman masyarkat bisa menjadi kekuatan. Ia memuji budaya gotong royong dan nilai-nilai kekeluargaan yang dijunjung masyarakat Indonesia.
Tanggal 5 September, Paus Fransiskus melakukan kunjungan kenegaraan ke Istana Merdeka dan disambut langsung oleh Presiden Joko Widodo. Pertemuan berlangsung hangat dan disertai jamuan kenegaraan.
Puncak acara kunjungan apostolik Paus Fransiskus di Indonesia berlangsung pada 6 September 2024. Di hari itu, beliau memimpin Misa Akbar di Stadion Gelora Bung Karno.
Lebih dari 80 ribu umat Katolik dari berbagai daerah di Indonesia memadati stadion sejak pagi hari. Misa berjalan dengan khidmat selama kurang lebih 1,5 jam.
Dalam homilinya, Paus mengajak umat untuk terus menyebarkan cinta kasih dan menjauhi kebencian. Ia juga berpesan agar umat Katolik menjadi jembatan perdamaian di tengah keragaman bangsa.
Dilansir dari laman resmi Kemenag RI, Paus Fransiskus menyampaikan tiga pesan utama untuk Indonesia menjelang kepulangannya ke Vatikan. Pertama, agar bangsa Indonesia terus menjaga harmoni dan merawat keberagaman.
Kedua, Paus Fransiskus berpesan agar masyarakat Indonesia menjadikan dialog sebagai jalan utama dalam menyelesaikan perbedaan. Ketiga, komitmen terhadap perlindungan lingkungan hidup demi masa depan generasi mendatang.
Paus Fransiskus kemudian meninggalkan Indonesia menggunakan pesawat komersial Garuda Indonesia menuju Port Moresby, Papua Nugini. Pesan perdamaiannya yang disampaikan melalui kesederhanaan menjadi teladan yang banyak dikenang oleh banyak kalangan.
Simak Video ‘Menag Nasaruddin Sampaikan Duka atas Wafatnya Paus Fransiskus’: