Mitos seputar makanan pantangan bagi ibu hamil terus hidup di tengah masyarakat. Nanas dan durian menjadi dua buah yang paling sering dituding dapat memicu kontraksi hingga menyebabkan keguguran. Kekhawatiran itu pun kembali dipertanyakan: benarkah kedua buah tersebut berbahaya bagi ibu hamil?
Spesialis Obstetri dan Ginekologi Siloam Hospital Lippo Village, dr C. Herawati Ratna Sari Dewi, SpOG, menegaskan bahwa anggapan tersebut tidak berdasar. Ia menjelaskan, mitos mengenai pantangan makanan untuk ibu hamil memang masih kuat beredar.
“Pada prinsipnya kalau untuk pola makan, ibu hamil itu tidak ada pantangannya secara spesifik tidak boleh,” kata dr Hera saat ditemui di Kabupaten Tangerang, Rabu (10/12/2025).
Ia mencontohkan kekhawatiran terhadap nanas dan durian. Menurutnya, kedua buah itu tidak terbukti memicu kontraksi, terlepas dari berapa banyak dikonsumsi.
“Kalau nanas kan orang takutnya nanti kontraksi, nggak juga mau makan nanas seberapa banyak juga nggak akan kontraksi. Makan durian juga gitu, nanti jadi kontraksi, mules, risiko kelahiran premium. Semua bahan makanan ini tidak ada yang bisa menyebabkan kontraksi,” sambungnya.
dr Hera menekankan bahwa perhatian utama dalam pemilihan makanan selama kehamilan adalah pemenuhan gizi bagi ibu dan janin. Ia mendorong ibu hamil untuk memilih makanan sehat dan menghindari junk food.
“Pilihan makanannya harus makanan sehat, hindari junk food karena kita kan ingin memberi makanan terbaik. Prinsip pola makan berimbang,” katanya.
Ia menambahkan, konsumsi durian tetap diperbolehkan selama tidak berlebihan. Namun, ia mengingatkan bahwa durian maupun mangga memiliki indeks glikemik tinggi, sehingga perlu diperhatikan terutama bagi ibu hamil yang rentan mengalami diabetes.
“Kita juga perlu meluruskan bahwa hal-hal yang selama ini menjadi mitor tapi sangat kuat berakar di pemahaman masyarakat,” tegasnya.
Selain mitos tentang pantangan buah, dr Hera juga menyoroti anggapan bahwa ibu hamil perlu makan dua kali lipat dibanding biasanya. Menurutnya, keyakinan itu tidak tepat.
“Nggak ada begitu, kami nggak menganjurkan porsinya dua kali lipat,” ujarnya.
Ia menyarankan ibu hamil tetap memilih makanan sehat dengan porsi sesuai kebutuhan individu. Pengaturan porsi yang tepat membantu mencegah makan berlebihan yang dapat meningkatkan risiko penyakit, termasuk diabetes.
Artikel ini telah tayang di .
