Keputusan berat diambil Bupati Cirebon Imron saat menghentikan proses pencarian 4 korban yang masih tertimbun longsor Gunung Kuda. Kebijakan harus diambil mengingat kondisi Gunung Kuda yang mengancam longsor susulan.
Proses pencarian korban yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan harus dihentikan karena longsor susulan terus mengintai anggota BPBD, Basarnas, TNI dan Polri yang melakukan pencarian korban.
Penghentian pencarian ini ditandai dari pemberhentian alat berat di lokasi longsor dan ditarik kembali Tim SAR Gabungan oleh instansinya masing-masing. Proses pencarian korban resmi dihentikan, Kamis 5 Juni 2025, tepat pukul 15.00 WIB.
Hampir sepekan ini, pemerintah melalui Tim SAR Gabungan telah berupaya melakukan pencarian korban. Petugas di lapangan menyusuri jalur tebing, menggali bongkahan batu, hingga menurunkan anjing pelacak demi menemukan korban yang tertimbun sejak Jumat, 30 Mei 2025 lalu. Namun hingga proses pencarian resmi ditutup, korban tak kunjung ditemukan alias nihil.
Tidak ingin menimbulkan risiko lebih besar akibat longsor susulan, kebijakan tersebut akhirnya diambil pemerintah demi keamanan bersama.
“Baru saja kami menggelar rapat koordinasi dan memutuskan penghentian proses pencarian. Faktor utamanya adalah kondisi tebing yang terus mengalami pergeseran, dan kami tidak ingin ada korban lagi dari tim penyelamat,” kata Bupati Cirebon Imron belum lama ini.
Imron mengungkapkan, sejak bencana terjadi, tebing di lokasi longsor sudah bergeser sejauh sembilan meter. Pergeseran itu tidak berhenti, bahkan pada hari terakhir operasi, tim mencatat pergerakan tanah masih terjadi.
Empat korban yang diduga masih tertimbun, keempatnya merupakan warga Kabupaten Cirebon. Di antaranya, Muniah (45) warga Desa Cikeduk Kecamatan Depok, Tono Bin Sudirman (57) warga Desa Cipanas Kecamatan Dukupuntang, Dedi Setiadi (47) warga Desa Cikalahang, Kecamatan Dukupuntang dan Nurakhman (51), warga Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang.
Imron menegaskan, keputusan penghentian pencarian ini, sudah disampaikan kepada seluruh keluarga korban. Pemerintah memberikan penjelasan teknis terkait kondisi di lapangan. Hasilnya, pihak keluarga bisa menerima dengan ikhlas.
“Alhamdulillah, keluarga korban bisa memahami dan menerima keputusan ini. Mereka telah mengikhlaskan keempat korban yang masih tertimbun,” ucap Imron.
Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron mengatakan, upaya Tim SAR Gabungan sudah maksimal di lapangan. Bahkan anjing pelacak sempat bereaksi di sekitar batu besar yang dicurigai sebagai titik korban berada. Namun, hasil penggalian tak membuahkan hasil.
“K-9 sempat memberikan reaksi di sekitar batu besar. Namun setelah dilakukan penggalian dan pembersihan, hasilnya nihil,” terangnya.
Yusron menyebut, berdasarkan analisis, para korban diduga tertimbun di kedalaman 20 hingga 30 meter. Namun kondisi medan tidak memungkinkan alat berat untuk masuk lebih dalam.
“Secara teori, dengan ketinggian 219 meter, zona aman minimal adalah 350 meter dari titik longsor. Tapi dalam praktiknya, sejak hari pertama tim berada jauh di bawah batas aman demi mencari korban,” jelasnya.
Menurutnya, setiap hari tim dihadapkan pada guguran-guguran kecil dari atas tebing pertanda jelas bahwa tanah belum stabil. Bahkan langkah paling berhati-hati pun tak menjamin keselamatan. Dengan segala risiko yang ada, tim gabungan pun harus mengambil langkah bijak menghentikan proses pencarian demi mencegah jatuhnya korban jiwa tambahan.
Bencana longsor Gunung Kuda yang berada di Kabupaten Cirebon ini menimbulkan banyak korban jiwa. Di antaranya 21 dinyatakan tewas, 7 lainnya luka-luka dan 4 lainnya dinyatakan hilang.
Data korban meninggal dunia:
1. Andri (41) Desa Padabeunghar Kec. Pasawahan Kab.Kuningan
2. Sukadi (48) Desa Buntet Kec. Astanajapura Kab.Cirebon
3. Sanuri (47) Desa Semplo Kec. Palimanan Kab.Cirebon
4. Sukendra, Desa Girinata Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon
5. Dendi Hirmawan (40)Ds. Cimenyan Kab. Bandung
6. Sarwah (36) Kelurahan Kenanga Blok Pontas Kec. Sumber Kab. Cirebon
7. Rusjaya (48) Ds. Beberan Blok Beberan Rt 02 Rw 01 Kec. Palimanan Kab. Cirebon
8. Rion Firmansyah Ds. Kepuh Blok Gunung Santri Kec. Palimanan Kab. Cirebon
9. Rino Ahmadi (28) Ds. Cikalahang Blok III Kec.Dukupuntang Kab. Cirebon
10. Ikad Budiarso (47) Ds. Budur Blok Karangwangi Kec.Ciwaringin Kab. Cirebon
11. Toni (46) Ds. Kepuh Blok Benggoi Kec. Palimanan Kab. Cirebon
12. Wastoni Hamzah (25) Ds. Krangkeng Blok Lurah Kec.Srengseng Kab. Indramayu
13. Jamaludin (49) Ds. Krangkeng Blok Lurah Kec.Srengseng Kab. Indramayu
14. Suparta (42) Ds. Kepuh Kec. Palimanan
15. Sakira Bin Jubair (44) Ds. Cikeusal Kec. Gempol Kab. Cirebon
16. Sunadi (30) Ds. Girinata Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon
17. Sanadi Bin Darya (47) Ds. Cikeusal Kec. Gempol Kab. Cirebon
18. Nalo Sanjaya (53) Ds. Kedongdong Kidul Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon
19. Wahyu Galih Bin Aga (26) Ds. Cipanas Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon
20. Sudiono (51) Ds. Girinata Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon
21. Puji Siswanto (50) Ds. Leuwimunding Kab. Majalengka
Data korban luka-luka:
1. Taryana (46) / L Kab. Indramayu (Luka fraktur terbuka jari tangan di rujuk ke RS Sumber Hurip)
2. Heri (35) / L Ds. Mayung Kec. Gunung Jati Kab. Cirebon (Luka ringan di kepala , rawat jalan di Puskesmas Dukupuntang)
3. Iwan Julianto (31)/ L Ds. Cipanas Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon (Luka ringan bahu dan kaki penanganan rawat jalan di Puskesmas Dukupuntang)
4. Andi / L (Luka Fraktur kaki kiri di rujuk RS Sumber Hurip)
5. Evan Radiansyah (12) Pabedilan (Luka kaki kiri lutut kiri penanganan rawat jalan di Puskesmas Dukupuntang)
6. Reni (23) Ds. Guntur Mekar Dusun Narogong Kec.Tanjung Kab. Majalengka (Luka kaki sebelah kiri berobat jalan di RS Sumber Hurip)
7. Abdu Rohim (32) Ds. Bantarjati Kec. Kertajati Kab. Majalengka (Luka Kedua kaki terkilir berobat jalan di RS Sumber Hurip)
Data korban hilang:
1. Muniah (45) Ds. Cikeduk Kec. Depok Kab. Cirebon
2. Tono Bin Sudirman (57) Ds. Cipanas Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon
3. Dedi Setiadi (47) Ds. Cikalahang Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon
4. Nurakhman (51) Ds. Girinata Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon