Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Indramayu menghadirkan layanan keliling ke desa-desa dan sejumlah lokasi keramaian. Program ini bertujuan memudahkan warga dalam membayar pajak, khususnya Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
Kepala Bapenda Indramayu, Amrullah, melalui Sekretaris Bapenda, Suyitno, mengatakan pihaknya menyiapkan lima tim untuk menjalankan layanan keliling tersebut.
“Kita memberikan pelayanan OTS (on the spot) ke desa-desa untuk masyarakat. Kita membagi lima tim. Jadi masyarakat bisa membayar pajak secara langsung,” kata Suyitno di Indramayu, Selasa (25/11/2025).
Dalam menjalankan pelayanan keliling, setiap tim Bapenda akan mendatangi beberapa desa, sehingga masyarakat bisa membayar pajak secara langsung dengan lebih mudah.
Selain ke desa-desa, layanan ini juga dihadirkan di sejumlah tempat keramaian, seperti car free day dan car free night, untuk menjangkau lebih banyak warga.
Ke depan, kata Suyitno, Bapenda Indramayu akan terus memaksimalkan layanan keliling dengan menyediakan kendaraan khusus untuk meningkatkan pelayanan.
“Mudah-mudahan tahun depan kita punya mobil operasional sendiri untuk pelayanan kelilingnya,” ucap dia.
Suyitno menyebut, program layanan keliling yang dihadirkan oleh Bapenda Kabupaten Indramayu mendapat sambutan positif dari masyarakat. “Animo masyarakat cukup baik,” kata dia.
Lebih lanjut, Suyitno mengatakan layanan keliling ini juga merupakan upaya Bapenda Kabupaten Indramayu untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak daerah.
Suyitno menyampaikan hingga November 2025 realisasi PAD Kabupaten Indramayu telah mencapai Rp713.790.894.801 dari target Rp841.663.083.000.
“Sampai November ini, realisasi PAD kita sudah mencapai Rp713,79 miliar atau 84,81 persen dari target,” ujarnya.
PAD Kabupaten Indramayu terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, serta lain-lain PAD yang sah.
Berdasarkan data Bapenda Indramayu, realisasi pajak daerah telah mencapai Rp341.348.319.628 atau 89,12 persen dari target sebesar Rp383.025.305.956. Sementara itu, retribusi daerah terealisasi Rp332.667.744.432 atau 76,50 persen dari target Rp434.845.597.016.
Adapun hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan tercatat Rp12.179.980.741, atau 85,19 persen dari target sebesar Rp14.296.597.694. Sedangkan lain-lain PAD yang sah tercatat Rp27.594.850.000, atau 290,61 persen dari target Rp9.495.582.750.
Suyitno menambahkan, pihaknya optimistis target PAD tahun ini dapat tercapai hingga akhir tahun. “Kita optimis bisa tercapai,” katanya.
