Lawan Malut United, Persib Waspada soal Skema Transisi

Posted on

Persib Bandung bersiap untuk menghadapi pekan ke-31 Liga 1 2024/2025. Maung Bandung dijadwalkan menjalani laga tandang melawan Malut United di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Jumat (2/5/2025).

Saat ini Persib kokoh di puncak klasemen dengan 64 poin. Sedangkan Malut United, musim ini muncul sebagai tim kuda hitam hingga bisa tembus di peringkat keempat dengan 50 poin.

Di pertemuan pertama (13/12/2024), Persib memang bisa mengalahkan Malut United dengan skor meyakinkan 2-0. Tapi sekarang, kekuatan Malut jauh lebih mengerikan dan bisa saja merepotkan barisan bertahan Maung Bandung.

Apalagi, Persib sedang dalam misi mengincar back to back juara Liga 1 2024/2025. Kemenangan atas Malut United bakal membuat posisi Persib sudah tak lagi terkejar dan berhak mengklaim titel juara musim ini.

Namun, Malut United diprediksi takkan mudah memberikan poin cuma-cuma kepada Persib. Skuad asuhan Imran Nahumarury itu sudah menjalani 11 pertandingan tanpa kekalahan dengan catatan 7 kemenangan dan 4 kekalahan.

Kondisi itu pun sepertinya sudah disadari pelatih Persib Bojan Hodak. Ia bahkan mewanti-wanti anak asuhnya mengenai skema permainan transisi cepat yang bakal diperagakan Malut United di pertandingan mendatang.

“Mereka tim yang bagus, mereka belum pernah kalah dalam 11 pertandingan. Mereka punya banyak pemain individu yang berkualitas, dan mereka cukup cepat dan kuat dalam transisi. Jadi, kami harus berhati-hati, terutama saat kehilangan bola,” katanya, Selasa (29/4/2025).

Selain soal masalah teknis, perjalanan jauh ke Ternate juga menjadi satu tantangan yang harus dihadapin skuad Persib. Marc Klok cs rencananya akan melakukan penerbangan di Jakarta pada Rabu (30/4/2025) malam dan dijadwalkan tiba pada Kamis (1/5/2025) dini hari.

Akibatnya kata Bojan, anak asuhnya bakal terkuras staminanya karena memakan waktu yang lama. Ditambah, tidak ada penerbangan langsung yang bisa diakses dari Bandung untuk mempermudah perjalanan tersebut.

“Liga Indonesia sebenarnya, banyak orang tidak menyadari betapa beratnya liga ini karena faktor perjalanan. Karena di sebagian besar pertandingan, kamu harus menempuh penerbangan jarak jauh, terutama untuk kami,” ungkap Bojan.

“Untuk sampai ke Jakarta saja, kami butuh tambahan tiga jam perjalanan karena dari Bandung tidak banyak penerbangan. Jadi, pada dasarnya, semua perjalanan kami minimal memakan waktu enam hingga tujuh jam,” tuturnya menambahkan.

Meskipun demikian, Bojan memastikan anak asuhnya akan menunjukkan performa terbaiknya di pertandingan mendatang. Satu keuntungan yang dia rasakan yaitu lapangan Stadion Gelora Kie Raha terlihat lebih bagus yang bisa membantu taktik yang telah dia siapkan.

“Dan soal lapangan, dari yang saya lihat di video, kondisinya sangat bagus. Saya berharap kami bisa bermain sepak bola dengan baik dan mendapatkan hasil positif di sana,” pungkasnya.