Tingkat kunjungan wisatawan ke destinasi wisata alam Pondok Halimun, Kabupaten Sukabumi, merosot tajam selama momen libur akhir tahun. Cuaca ekstrem dan perubahan sistem tarif ditengarai menjadi pemicu utama sepinya objek wisata di kaki Gunung Gede Pangrango tersebut.
Pengelola Pondok Halimun Sukabumi Dedi Ruskandi menyebut hingga saat ini tren lonjakan wisatawan belum terlihat. “Belum ada lonjakan, pengunjungnya biasa saja, mungkin terkendala cuaca,” ujarnya kepada infoJabar, Sabtu (27/12/2025).
Padahal, Pondok Halimun merupakan destinasi unggulan yang menawarkan pesona hamparan kebun teh, hutan pinus, hingga area perkemahan yang sejuk. Lokasi ini biasanya menjadi pelarian favorit warga kota untuk melepas penat.
Berdasarkan data pengelola, fluktuasi kunjungan sangat terasa dalam tiga hari terakhir. Pada Kamis (25/12/2025), tercatat ada 220 orang yang berkunjung. Namun, angka itu anjlok pada Jumat (26/12/2025) menjadi hanya 110 orang, sebelum merangkak naik ke angka 190 pengunjung pada Sabtu (27/12/2025). Mayoritas wisatawan masih didominasi dari wilayah Jabodetabek.
Dedi mengungkapkan, secara akumulatif, angka kunjungan tahun ini memang kalah jauh dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. “Kalau dibandingkan tahun lalu, kunjungan menurun sekitar 30 persen,” jelasnya.
Tak hanya faktor alam, Dedi menggarisbawahi adanya perubahan sistem tarif masuk sejak awal 2024. Kebijakan baru ini merujuk pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 15 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
“Sebelumnya dihitung per kendaraan, kini berubah jadi per orang. Dewasa Rp12 ribu, anak-anak Rp7 ribu. Perubahan ini berlaku mulai 1 Januari 2024,” terangnya.
Meski masih menjadi primadona karena kesegarannya, Dedi mengakui tantangan infrastruktur masih membayangi. Menurutnya, pembenahan akses dan fasilitas perlu menjadi perhatian bersama antara pengelola dan pemerintah daerah guna mendongkrak kembali minat turis.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Pihak pengelola tetap optimistis angka kunjungan akan memuncak di penghujung periode libur panjang. “Mudah-mudahan kunjungan wisatawan meningkat sampai di libur panjang nanti di tanggal 4 Januari 2026,” pungkasnya.
