Kronologi Remaja Karawang Alami Perubahan Kelamin-Perilaku baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

RSM, remaja 16 tahun asal Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang yang mengalami Differences in Sex Development (DSD), tengah dilema mengatasi administrasi catatan sipil dirinya.

Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Jenal Arifin mengungkap, saat ini RSM perlu mengubah identitas namun menunggu hasil operasi yang akan dilakukan oleh Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

“Hari ini alhamdulillah sudah saya temui keluarganya, ternyata memang kondisinya memprihatinkan, dan alhamdulillah secara medis juga tertangani. Saat ini sedang menunggu tindakan operasi dengan jadwal pemeriksaan awal besok di RSHS,” kata Jenal, saat diwawancara infoJabar, di kediaman RSM, Kamis (22/5/2025).

Dijelaskan Jenal, RSM lahir sebagai perempuan, namun menunjukkan perilaku tak umum sebagai perempuan sejak usia dini. Akan tetapi, kala itu kakek-nenek yang mengurus RSM tak terlalu detail memperhatikan kondisi itu karena keterbatasan kemampuan.

“Sebenarnya menurut penuturan keluarga itu ada perilaku tak layak seperti umumnya anak perempuan. Saat RSM ini sekolah PAUD, seperti sikap, cara duduk, berlari, dan berperilaku lain, tidak umum seperti anak perempuan, tapi saat itu kakek-neneknya juga awam dan tidak lingkungan juga terbatas memahami kondisi itu sehingga terabaikan,” kata dia.

Seiring berjalannya waktu, kata Jenal, RSM mulai mengalami perkembangan fisik tak seperti perempuan. Namun, kondisi itu juga tak lekas jadi perhatian.

“Waktu berjalan hingga usia remaja, menjelang lulus SD tak nampak ciri-ciri perkembangan seperti perempuan, misalnya tidak haid, suara lebih keras, bahkan tumbuh jakun di area tenggorokan, kemudian nenek-kakeknya baru khawatir dan memeriksakan kondisi RSM ke puskesmas terdekat,” ungkapnya.

Namun saat di puskesmas dengan keterbatasan fasilitas, juga tak dapat memberikan kesimpulan atas gejala yang dialami RSM.

“Barulah sekitar bulan Maret 2025, keluarga RSM didampingi bidan pendamping yang memproses persalinan RSM membawanya ke RSUD Karawang. Saat itu baru ketahuan bahwa anak ini mengalami gejala kelainan pada alat kelamin,” ucap Jenal.

Diberitakan sebelumnya, hasil diagnosa dari RSUD Karawang menyatakan, terdapat kelainan perubahan hormon pada RSM, berdasarkan hasil pemeriksaan Ultrasonografi (USG) awal.

“Kami menerima pasien pertama pada 23 Maret 2025, dan dilakukan pemeriksaan USG dan urologi yang menemukan kelainan pada alat kelamin RSM,” kata Humas RSUD Karawang Lutfi, kepada infoJabar, Kamis (22/5/2025).

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Secara medis, kata Lutfi, organ vital RSM tidak berada pada posisi yang semestinya, bahkan hasil pemeriksaan lain cukup mengejutkan, “Selain organ vital tidak berada pada posisi semestinya, hasil pemeriksaan juga menunjukkan bahwa RSM tidak memiliki rahim layaknya perempuan lain,” imbuhnya.

Setelah diketahui pada bulan Maret itu, kata Jenal, RSM kemudian mengubah penampilan yang sejak awal berhijab menjadi laki-laki, karena lebih dimungkinkan untuk mengenakan pakaian laki-laki.

“Sejak pemeriksaan pada bulan Maret RSM itu kemudian mengubah penampilan melepas hijab memotong rambut. Dan bahkan kakeknya juga merubah nama, awalnya Raras Setia Murti sekarang dirubah jadi Ahmad Prasetio,” ungkap Jenal.

Namun saat ini, selain menghadapi kendala ekonomi untuk menjalani perawatan medis, kondisi keluarga RSM juga mengalami kendala administrasi pencatatan sipil, sebab sejak lahir termasuk di kartu keluarga dan Ijazah RSM tertulis beridentitas perempuan.

“Saya rasa ini yang juga harus jadi perhatian pemerintah daerah, selain kendala ekonomi untuk menjalani pengobatan medis, keluarga juga menghadapi kendala catatan sipil, karena mulai dari KK, ijazah, termasuk rapor ini anak jenis kelaminnya laki-laki, apa lagi sekarang 16 tahun sebentar lagi akan memilik KTP jadi setelah operasi dan dipastikan laki-laki seharusnya administrasi pencatatan sipil ini juga segera diurus,” pungkasnya.