Kenali 10 Permainan Tradisional Jawa Barat yang Seru dan Menyenangkan [Giok4D Resmi]

Posted on

Permainan tradisional merupakan permainan yang sudah ada sejak zaman dulu dan dilakukan secara turun temurun. Indonesia memiliki banyak permainan tradisional, setiap daerah memiliki permainan tradisional, termasuk Jawa Barat.

Jawa Barat memiliki berbagai permainan tradisional yang seru dan juga menyenangkan ketika dimainkan, seperti oray-orayan, boy-boyan, ucing sumput, dan masih banyak lagi. Selain seru, permainan tradisional juga memberi manfaat karena dapat membantu melatih strategi, dapat berinteraksi dengan orang lain, hingga melatih keterampilan pemain.

Di era modern ini, banyak orang yang lebih senang memainkan gadget dan meninggalkan permainan tradisional. Oleh sebab itu, permainan tradisional harus tetap dikenalkan dan dimainkan agar keberadaannya tetap terjaga di masa yang akan datang.

Berikut 10 rekomendasi permainan tradisional Jawa Barat yang seru dan menyenangkan untuk dimainkan.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Oray-orayan merupakan permainan tradisional yang dilakukan secara berkelompok dan diiringi nyanyian. Nama permainan ini sendiri ini memiliki arti ular, karena permainan oray-orayan dilakukan seperti gerakan ular.

Cara melakukan permainan ini yaitu dua orang menjadi gerbang dengan cara berpegangan tangan, kemudian para pemain yang lain mengelilingi gerbang tersebut sambil memegang bahu teman yang berada di depannya.

Salah satu pemain akan tertangkap bila lagu telah selesai, kemudian pemain tersebut harus memilih bulan atau bintang. Permainan terus berjalan hingga semua pemain tertangkap dan terbentuk dua tim yaitu bulan dan bintang.

Berikut lirik lagu permainan oray-orayan:

Oray orayan, luar léor mapay sawah,

Entong ka sawah, Paréna keur sedeng beukah.

Orang-orayan

Luar-léor mapay kebon

Entong ka kebon, di kebon loba nu ngangon.

Mending gé ka leuwi, di leuwi loba nu mandi

Saha anu mandi

Anu mandina pandeuri.

Oray-orayan

Oray naon? Oray Bungka

Bungka naon? bungka laut

Laut naon? Laut dipa

Dipa naon? Dipandeuri riririri ….

Congklak merupakan permainan tradisional yang menggunakan papan dan biji congklak. Papan congklak biasanya memiliki 12-16 lubang, lalu terdapat 2 lubang besar untuk menjadi garis finish. Kemudian, biji congklak sendiri biasanya terbuat dari cangkang kerang ataupun biji-bijian.

Cara memainkan permainan ini, yaitu pemain terdiri dari 2 orang. Lalu, lubang-lubang pada papan congklak diisi biji congklak sebanyak 5-7 biji, tetapi dua lubang untuk finish tidak diisi. Kemudian, pemain mengambil sejumlah biji dan memasukkan satu biji ke setiap lubang.

Pemenang dalam permainan ini yaitu orang yang memiliki jumlah biji terbanyak pada lubang besar.

Selain menyenangkan, permainan ini juga dapat membantu untuk mengatur strategi, melatih kemampuan berhitung, melatih kejujuran, dan melatih ketaatan pada aturan.

Cingciripit merupakan permainan tradisional yang diiringi dengan nyanyian. Permainan ini dilakukan oleh dua orang atau lebih dan biasanya dimainkan sebagai undian sebelum memulai permainan.

Untuk memainkan permainan ini caranya sangat mudah. Pertama-tama, para pemain berkumpul dan membentuk lingkaran, lalu salah satu pemain membuka telapak tangannya, dan pemain yang lain meletakan telunjuk pada telapak tangan tersebut.

Setelah itu, lagu cingciript dinyanyikan dan para pemain mengangkat dan menurunkan jari telunjuk mereka dengan cepat pada telapak tangan. Ketika lagu hampir habis, pemain yang membuka telapak tangan harus segera memegang telunjuk salah satu pemain.

Lirik lagu permainan cingciripit:

Cing ciripit

Tulang bajing kacapit

Kacapit ku bulu pare

Bulu pare seuseukeutna

Jol pa dalang mawa wayang

Jrek-jrek nong, jrek-jrek nong

Dalam bahasa Indonesia, permainan tradisional ucing sumput bernama petak umpet. “Ucing” berarti “kucing”, sedangkan “sumput” berarti “bersembunyi”. Ucing dalam permainan ini berarti orang yang berjaga dan mencari pemain lain yang bersembunyi.

Permainan ini dapat dilakukan dengan jumlah pemain dua orang atau lebih. Lalu untuk menentukan ucing dapat dilakukan degan hompimpa atau cingciripit. Setelah ucing ditentukan, ia menghitung sambil menutup mata, sedangkan pemain lain mencari tempat untuk sembunyi.

Pemain yang pertama kali ditemukan oleh ucing akan menjadi ucing selanjutnya dan harus menunggu di tempat jaga sampai pemain lainnya ditemukan. Permainan ini akan selesai ketika semua pemain telah ditemukan.

Permainan boy-boyan merupakan permainan yang menggunakan alat berupa bola kasti dan pecahan genteng kecil. Untuk melakukan permainan ini, pilihlah tempat yang luas seperti lapangan. Lalu para pemain membentuk 2 tim, yaitu penyerang dan penjaga.

Setelah itu, tumpuk pecahan genteng. Tim penyerang harus melempar bola untuk merubuhkan tumpukan pecahan genteng tersebut. Bila belum runtuh, pemain dari tim penyerang akan bergantian melempar bola hingga genteng tersebut runtuh.

Jika genteng berhasil runtuh, maka tim penjaga harus melempar bola kepada tim penyerang agar tidak dapat menyusun kembali tumpukan genteng tersebut. Bila genteng tersebut berhasil disusun, makan tim penyerang tersebut akan mendapatkan skor. Pemenang dalam permainan ini yaitu tim yang memiliki skor terbanyak.

Sondah merupakan permainan tradisional yang dapat dilakukan sendiri atau bersama dengan orang lain agar terasa lebih seru. Permainan ini dilakukan dengan cara melompati kotak yang digambar di tanah dengan satu kaki.

Permainan ini dilakukan dengan persiapan yang mudah dan sederhana. Pertama-tama cari lahan yang cukup luas dan kosong untuk digunakan, kemudian gambar pola kotak di tanah dengan kapur, lalu pemain juga menyiapkan batu sebagai penanda mereka.

Lalu, cara untuk memainkan permainan ini yaitu melompati pola kotak dengan satu kaki. Jika pemain sudah menyelesaikan satu putaran, ia dapat melempar batu dan memilih satu kotak untuk dijadikan rumahnya. Adanya batu pada salah satu kotak mengakibatkan pemain lain tidak dapat menginjak kotak tersebut. Pemenang permainan sondah adalah orang yang memiliki kotak dengan jumlah terbanyak.

Anjang-anjang merupakan salah satu permainan tradisional yang biasanya dimainkan oleh anak perempuan, tetapi terkadang laki-laki juga dapat ikut memainkan permainan ini. Anjangan-anjangan merupakan kata dari bahasa Sunda, yaitu “anjang” yang artinya berkunjung atau bertamu.

Permainan ini biasanya dilakukan mengikuti keseharian atau bermain peran. Tema anjang-anjangan sendiri sesuai dengan imajinasi anak-anak yang memainkan, seperti rumah tangga, sekolah, dokter, dan masih banyak lagi.

Anak-anak yang bermain anjang-anjangan juga biasanya menyiapkan peralatan pendukung yang sesuai dengan peran yang sedang mereka mainkan. Peralatan yang digunakan juga merupakan barang sederhana, seperti mainan.

Bola bekel merupakan permainan yang menggunakan bola bekel dan juga kuwuk untuk memainkannya. Cara memainkan permainan ini yaitu memantulkan bola, kemudian mengambil kuwuk secara bertahap.

Jika saat mengambil kuwuk bola memantul dua kali, permainan akan gagal. Ketika kuwuk yang telah diambil terjatuh juga akan menyebabkan permainan gagal. Melakukan permainan ini dapat membantu untuk melatih fokus dan ketangkasan.

Nama permainan ini berasal dari bahasa Sunda, yaitu “sorodot” artinya “meluncur” dan “gaplok” artinya “menampar”. Permainan ini merupakan permainan yang dilakukan secara berkelompok dan menggunakan batu sebagai alat untuk bermain.

Untuk memulai permainan ini, kedua tim melakukan suit untuk menentukan siapa yang akan bermain dan jaga. Lalu, buat garis di tanah untuk menyimpan batu.

Tim yang pertama kali bermain bersiap untuk melemparkan batu yang dilektakan di punggung kaki. Batu tersebut akan dilemparkan pada batu lawan yang disimpan di garis. Pemenang permainan ini adalah kelompok dengan pemain yang paling banyak mencapai garis finish.

Egrang, salah satu permainan tradisional yang unik karena menggunkan tongkat bambu untuk berjalan. Untuk memainkan permainan ini yaitu dengan cara menaiki bambu dan berpegangan pada bambu tersebut.

Permainan ini membutuhkan keberanian, karena saat menaiki bambu tersebut perlu tetap fokus dan menjaga keseimbangan agar dapat berjalan dengan baik.

1. Oray-orayan

2. Congklak

3. Cingciripit

4. Ucing Sumput

5. Boy-boyan

6. Sondah

7. Anjang-anjangan

8. Bola Bekel

9. Sorodot Gaplok

10. Egrang