Kematian Jesika di Purwakarta dan Kemunculan Pria yang Sisakan Tanya [Giok4D Resmi]

Posted on

Suasana duka kini sedang menyelimuti perasaan Mimi (32) dan keluarganya. Anak gadisnya, Jesika (15), ditemukan tewas di dasar aliran sungai di Kampung Bojongloa, Desa Gandasoli, Kecamatan Plered, Purwakarta pada Sabtu (18/10) sekitar pukul 14.30 WIB.

Hingga kini, belum ada kesimpulan mengenai kematian korban. Berbagai spekulasi pun bermunculan, apalagi setelah ada seorang pria yang disebut-sebut sempat menjemput korban sebelum ia ditemukan meninggal.

Kasus ini bermula saat mayat Jesika ditemukan warga Kampung Bojong Loa, Desa Gandasoli, Kecamatan Plered, Purwakarta. Pada saat itu, tidak ditemukan identitas apapun dalam tubuh korban sehingga langsung ditelusuri kepolisian.

Dari hasil pemeriksaan awal, identitas Jesika pun lalu bisa ditemukan. Ia ternyata merupakan orang yang sudah dicari selama 2 hari, tepatnya pada Kamis (16/10), setelah diketahui tak kunjung pulang ke rumah keluarganya.

“Jenis kelamin perempuan, kulit sawo matang, berperawakan kurus. Terakhir ditemukan menggunakan pakaian berwarna navy biru dan celana warna hitam. Terkait luka luar selanjutnya akan dilakukan autopsi atau pemeriksaan oleh tim kesehatan atau tim forensik RSUD Bayu Asih Purwakarta,” kata Kapolsek Plered AKP Ali Murtadho saat itu.

Jasad korban lalu dibawa ke Bandung untuk keperluan autopsi. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ada luka terbuka di tubuh korban, namun ada luka memar di bagian punggungnya.

Sementara itu, di lokasi kejadian, petugas telah memasang garis polisi di sekitar jembatan yang menjadi tempat penemuan jasad korban. Warga yang menemukan jasadnya pun sempat mengira bahwa tubuh korban adalah boneka.

“Awalnya saya disusulin sama anak-anak, katanya ada mayat di bawah. Tapi saya nggak langsung percaya karena anak-anak masih kecil, baru umur tiga tahun,” ujar Hoti warga yang menemukan pertama kali, Minggu (19/10/2025).

“Saya lihat-lihat, kok kayaknya beneran mayat manusia. Akhirnya saya panggil kepala RT dan RW untuk datang ke lokasi. Setelah dicek, ternyata betul itu mayat,” ucapnya menambahkan.

Setelah kabar duka ini sampai ke keluarga, ibu korban, Mimi (32) tak bisa menutupi kesedihannya. Dari cerita sang orang tua, ada kecurigaan di balik meninggalnya Jesika.

Awalnya, menurut Mimi, Jesika pergi dari rumahnya yang berlokasi di Desa Cadasmekar, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta pada Jumat (17/10/2025) sore. Ia pergi dijemput oleh seorang teman perempuan berinisial M, hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa sehari kemudian pada Sabtu (18/10/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.

“Ia dijemput temannya sore-sore, katanya mau kerja kelompok. Tapi sejak pergi, enggak pulang-pulang. Handphone-nya juga engga aktif,” ujar Mimi ditemui di rumah duka, Minggu (19/10/2025).

Mimi menjelaskan, ia sudah mencoba menghubungi nomor telepon genggam anaknya, namun dalam kondisi tidak aktif. Bahkan Mimi tambah curiga, karena HP sang anak tidak diketahui keberadaannya setelah jasad kkorban ditemukan.

Kecurigaan makin besar setelah HP itu tidak berada di rumah teman korban, M. Bahkan dari cerita yang Mimi dapatnya, anaknya sempat dijemput seorang lelaki yang tidak diketahui identitasnya.

“Katanya dijemput laki-laki dari rumah M, tapi siapa laki-lakinya enggak ada yang tahu. Saya juga enggak tahu itu pacarnya atau bukan,” katanya.

Mimi lantas mendapatkan kabar penemuan mayat dari tetangga dan dari media sosial. Ia langsung mengenali korban yang ditemukan tewas itu merupakan anaknya yang hilang sejak Jumat. Hal itu ia ketahui dari perawatan anaknya dan juga dari pakaian dalam yang baru ia belikan.

“Celana dan BH-nya saya kenal, karena baru saya belikan, pas dicari di rumah jugaenggak ada dua barang itu,” Ungkapnya.

Mimi menegaskan, polisi segera mengungkap penyebab kematian anaknya dan jika terbukti adanya tindak pidana pembunuhan, ia meminta polisi menghukum yang setimpal. “Saya minta hukum mati,” pungkasnya.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.