Investasi dan Pengembangan Berkelanjutan di Jantung Jawa Barat

Posted on

Rebana Metropolitan menjadi corong pertumbuhan investasi di Jawa Barat. Nilai investasi di kawasan Rebana telah mencapai Rp23 triliun pada 2024.

Kepala Pelaksana Badan Pengelola Rebana Bernardus Djonoputro menyebut Rebana telah berhasil menyerap ratusan ribu tenaga kerja baru dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. “Banyak ya (investor masuk), di Subang, Majalengka, Cirebon, Sumedang, investor itu tumbuh dan tenaga kerja baru tumbuh 200.000 selama 2 tahun ini di Rebana. Investasi naik di atas 8 persen menjadi hari ini Rp23 triliun. Kalau dilihat rekap 2024 pertumbuhan investasi baru (naik) Rp23 triliun,” kata Bernardus.

Dia mengungkapkan, 13 kota industri Rebana telah dirancang dengan memperhatikan faktor berkelanjutan (sustainable). Di masing-masing kota industri nantinya, akan berdiri ratusan pabrik dengan target 3.000-4.000 pabrik dalam 20 tahun ke depan.

“Jadi di 13 lokasi itu akan bermukim di kawasan industri yang di dalamnya ada pabrik-pabrik. Kalau di setiap lokasi ada 10 kawasan industri dengan 300 pabrik, maka dalam 20 tahun ke depan akan ada 3.000-4.000 industri di Rebana,” ungkapnya.

Rebana tentunya menjadi investasi dan pengembangan berkelanjutan di jantung Jawa Barat. Melihat potensi tersebut, infocom Regional Summit edisi Rebana hadir sebagai forum untuk mempertemukan tujuh daerah. Ya, tujuh daerah yang berada di kawasan Rebana, yakni Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Sumedang, Subang, Kuningan, Majalengka, dan Indramayu.

infocom Regional Summit akan dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2025 bertempat di Kabupaten Majalengka mulai pukul 13.00 WIB. Tak hanya itu, Anda dapat juga dapat menyaksikan infocom Regional Summit melalui live streaming infocom.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur strategis dan menarik investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan Rebana, sekaligus menjadikannya sebagai model pembangunan berbasis budaya.

Melalui kolaborasi multipihak, kegiatan ini juga menekankan pentingnya pelestarian identitas lokal dalam menghadapi modernisasi, serta menyediakan forum strategis untuk business matching dan peluang investasi yang mempertimbangkan aspek sosial budaya.

Selain itu, kegiatan ini akan menghasilkan rekomendasi kebijakan pembangunan yang seimbang antara kemajuan infrastruktur dan penguatan nilai-nilai kearifan lokal.