Kamis (14/8/2025), sepertinya akan menjadi malam yang tidak pernah bisa dilupakan oleh seorang pengemudi ojol online (ojol) di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar). Setelah mengantarkan penumpangnya hingga tempat tujuan, dia malah menemukan bayi yang kondisinya sudah meninggal dunia.
Semuanya bermula saat si pengemudi ojol ini menerima pesanan mengantarkan penumpang dari Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon menuju wilayah Gebang. Di perjalanan, si penumpang yang merupakan perempuan itu tiba-tiba meminta berhenti lalu membuang sebuah bungkusan ke sungai.
Kecurigaan si ojol pun makin membesar setelah perempuan tersebut membuang barang bawaannya ke sungai. Lalu setelah itu, Perempuan ini tiba-tiba membatalkan pesanannya dan meminta diantar kembali ke kawasan Mertapada, Kabupaten Cirebon.
Bukan Cuma itu saja. Si perempuan ini bertingkah gelisah dengan paras muka yang pucat sehingga semakin menimbulkan kecurigaan dari si pengemudi ojol. Penumpangnya tetap ia antarkan, lalu didorong rasa penasaran si pengemudi ini mencoba kembali lagi ke lokasi pembuangan tadi.
Dengan diantar seorang temannya, bungkusan yang dibuang si perempuan itu pun akhirnya bisa ditemukan. Namun setelah dibuka, si pengemudi ojol bersama temannya ini dibuat kaget bukan kepalang.
Bagaimana tidak, di dalam bungkusan itu, terdapat sesosok bayi yang sudah tidak bernyawa. Sontak saja, kejadian ini langsung menggegerkan warga sekitar setelah mayat bayi tersebut ditemukan tidak jauh dari Komplek Pondok Pesantren Buntet.
“Pengemudi ojolnya merasa ada yang janggal, apalagi penumpangnya terlihat pucat,” ujar David (30), warga setempat, Jumat (15/8/2025).
Menurut David, lokasi pembuangan berada persis di samping MTs Buntet. Warga pun langsung berhamburan keluar rumah dan melaporkan kejadian ini ke polisi.
“Waktu itu masih ramai warga, jadi begitu kabar menyebar, orang-orang langsung berkerumun. Semua kaget,” ungkapnya.
Setelah menerima laporan dari warga, polisi pun langsung turun tangan. Informasi terkini, sudah ada yang diamankan dan diperiksa secara intensif untuk mengungkap kasus tersebut.
“Ya, benar. Laporan sedang diproses, kemungkinan akan dilimpahkan ke Polresta, ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Pelaku juga sudah ditangkap,” kata Kapolsek Astanajapura, AKP Suwito.